Aliyansyah (foto usman batara rupi/kk) |
Sudah banyak contoh pemukiman warga rusak, karena hutan bakau yang gundul, hingga saat terjadi angin besar langsung menerjang pemukiman warga, termasuk ancaman banjir jika hutannya gundul.
Namun sisi lain, menurut Aliyansyah, antara masyarakat dengan hutan bakau atau ekosistem mangrove bisa hidup berdampingan. "Masyarakat dan hutan bakau, bisa berdampingan. Asal jangan merusak ekosistem hutan bakau. Di hutan bakau ada kepiting bertelur, ikan bertelur, dan berbagai makhluk lainnya. Masyarakat perlu menjaga itu," sebut Aliyansyah.
"Jadi pada dasarnya, hutan bakau bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk pemukiman, asal di space (ruang) kosong. Dan jangan merusak ekosistemnya. Hal ini perlu menjadi pertimbangan Pemkot, apalagi masyarakat sekitar yang berprofesi nelayan, yang memang hidupnya di kawasan pesisir," urai dia.
Dia mencontohkan di negara tetangga seperti Brunei Darussalam, hidup berdampingan antara warga dengan hutan bakau. "Termasuk perlu diperhatikan, masyarakat jangan membuang limbah di hutan bakau, baik itu limbah rumah tangga, apalagi limbah kimia. Jadi, pada dasarnya hutan bakau bisa dimanfaatkan warga, asal pada space kosongnya. Dan sudah ada contohnya di negara tetangga," tegas Aliyansyah. (usman)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar