Agustus 31, 2016

400 Kilometer Jalan Telah Terbangun melalui UPT PU


Peran Penting UPT-PU Bagi Pembangunan Daerah Kabupaten PPU (2-habis)
Catatan : Subur Priono
 (Staf Humas Sekretariat Kabupaten PPU)

“Pengalokasian anggaran untuk pembangunan insfrastruktur daerah yang termuat untuk Anggaran dan Belanja Daerah (APBD) berlaku skala prioritas, sehingga proyek bersekala kecil dan tidak terlalu mendesak kerap kali dikesampingkan, tidak terkecuali proyek insfrastruktur desa”
Yusran Aspar

Kegiatan infrastruktur yang dikerjakan melalui UPT PU
Sejak awal dibentuk, melalui UPT Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), secara tidak langsung Bupati PPU, H. Yusran Aspar,  telah melimpahkan kewenangannya kepada  camat setempat, khususnya terkait hal teknis pembangunan ditingkat kecamatan yang ada. Bahkan Bupati sejak awal telah optimis, kebijakan ini akan menjadi trigger percepatan bagi pembangunan desa-desa tertinggal yang ada di wilayahnya. 

Sebenarnya apa yang dilakukan orang nomor satu di PPU itu bukan tanpa alasan. Dirinya menyebutkan,  setengah dari jalan kabupaten yang menghubungkan antar desa di wilayah PPU masih berada dalam kondisi yang memerlukan perbaikan atau bahkan belum ada. 
  


Yusran Aspar aktif meninjau pengerjaan proyek
Sementara usulan untuk pembangunan insfratuktur jalan pada suatu daerah, harus melalui proses administrasi panjang dan berbelit, yang kerap sekali membuat usulan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa itu menguap ditengah jalan. Untuk itu, gagasan dirinya ini harus mampu menjawab persoalan insfrastuktur di seluruh desa yang ada di Kabupaten PPU selama ini.

Benar saja, setelah berjalan hampir 3 tahun pembentukan UPT PU kecamatan di kabupaten PPU, berbagai pembangunan desa mulai jalan umum, jalan tani, draenase dan sebagainya mampu di-back up oleh UPT PU yang ada di masing-masing kecamatan. Tak tanggung-tanggung, dalam informasi terakhir yang diperoleh dari Dinas PU saat ini, tercatat lebih dari 400 kilometer jalan di PPU telah selesai dikerjakan di empat kecamatan melalui UPT PU yang ada.

Ini dapat dibayangkan jika daerah tidak memiliki UPT PU kecamatan tersebut. Pastilah masyarakat masih sulit melihat hamparan jalan ratusan kilometer dilingkungan mereka. Berapa besar angaran daerah yang  harus dikeluarkan untuk pelaksanaan pembangunan tersebut. Tentu ini merupakan gagasan brilian bagi daerah kabupaten PPU yang patut kita apresiasi bersama. 

Sementara itu jika mengandalkan APBD untuk suluruh pembangunan yang ada, pengalokasian anggaran untuk pembangunan insfrastruktur daerah yang termuat untuk APBD berlaku skala prioritas, sehingga proyek bersekala kecil dan tidak terlalu mendesak kerap kali dikesampingkan. Tidak terkecuali proyek insfrastruktur desa. Menilik kondisi tersebut, apa yang dilakukan Yusran Aspar ini sangat tepat dan  cukup beralasan. 

Pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten PPU  yang dilaksanakan melalui UPT Dinas PU, memang memiliki jangkauan luas di masyarakat. Saat ini, usulan masyarakat desa atau kelurahan bahkan sangat tinggi. Terlihat juga sarana yang tersedia dimasing-masing UPT kecamatan tak perna berhenti beroperasi di lapangan. 

"Kami minta kepada masing-masing UPT-PU Kecamatan yang ada selalu mendata seluruh badan jalan yang telah dibuka. Pendataan badan jalan tersebut untuk mempermudah melaksanakan program peningkatan jalan, sehingga pembangunan jalan di wilayah PPU berlangsung berkesinambungan," Yusran Aspar dalam satu kesempatan.  

Sementara itu untuk untuk mengakomodir semua usulan masyarakat di setiap desa dan kelurahan, sebagai biaya operasional di lapangan, pemerintah Kabupaten PPU  juga menyiapkan anggaran operasional untuk UPT-PU Kecamatan. Yang jelas UPT-PU Kecamatan terus berupaya menangani seluruh persoalan infrastruktur jalan lingkungan dan usaha tani di setiap desa dan kelurahan yang tersebar di masing-masing kecamatan. 

Cakupan UPT PU memang sangatlah luas di wilayah PPU. Bukan hanya pokus pada pembangunan jalan, tetapi insfrastruktur lainnya juga diprioritaskan. Salah satunya ketika terlihat unit ini  mengerjakan pembangunan tanggul untuk menghidupkan kembali 500 hektare lahan persawahan di Desa Apiapi, Kecamatan Waru, yang selama ini terlantar akibat kerap terendam air laut. Pembangunan tanggul itu bertujuan untuk melindungi sawah dari air laut, karena jika air laut pasang atau meluap akan masuk ke sawah warga. 

Ke-500 hektare lahan persawahan milik petani di Desa Apiapi tersebut, menurut informasi di sana, tidak dapat difungsikan, karena selain sering terendam air laut, petani juga kesulitan mendapatkan sumber air baku untuk pengairan. Kemudian tanggul atau bangunan tembok untuk melindungi dan mengairi lahan persawahan tersebut, dibangun sepanjang enam kilometer dengan lebar 12 meter di sana.  

Ini hanyalah beberapa contoh keberhasilan yang telah dilaksanakan masing-masing UPT PU kecamatan yang ada di Kabupaten PPU. Sesungguhnya masih banyak kegiatan pembangunan daerah khususnya di wilayah desa dan kelurahan di Kabupaten PPU yang telah dikerjakan oleh UPT PU dan kini manfaatnya itu semua telah dirasakan oleh masyarakat. (**)









Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM