November 15, 2022

AHY di Mata Mantan Pengasuhnya

Catatan : Kolonel (purn) Donald Sitorus, November 2022

AGUS Harimurti Yudhoyono (AHY), lulusan Akademi Militer (Akmil) 2000. Lulus sebagai siswa yang terbaik. Saat itu saya sebagai Komandan Batalyon Taruna yang berperan sebagai pengasuhnya. 

AHY pada saat Taruna telah menunjukkan perbedaan menonjol positif dari rekan-rekannya. Kami para pengasuh sepakat mempercayakan sebagai Komandan Resimen Korp Taruna (Ketua Senat) kepadanya. 

Dalam memimpin rekan-rekannya dan adik-adiknya ada 2 leting, sangat bagus. Ada motto Taruna : "muda dalam usia, tua dalam berpikir". Semua Taruna dituntut berpikir yang berwawasan luas terutama berkaitan dengan nasionalisme. 

Dari semua Taruna itu, AHY lagi yang berpikir lebih tua. Ada tiga bagian besar penilaian anak didik di Akmil yaitu : Tanggap,Tanggon dan Trengginas. 

Tanggap adalah berkaitan dengan ilmu pengetahuan. AHY memiliki IQ yang tinggi bahkan lebih tinggi dari ayahnya, Pak SBY, kata almarhum Pak Sudi Silalahi ketika kami kongkow. 

Bukti IQ tinggi tersebut, bahwa semua mata pelajaran dapat dipahami dengan baik. Di kelas tidak ngantukan, antusias setiap mengikuti pelajaran. Tidak sungkan-sungkan bertanya bila tidak mengerti. Bicaranya jelas dan tegas bila menjawab. Nilai hasil ujian selalu memuaskan dan unggul dari rekan-rekannya. Tanggon adalah berkaitan dengan moral, disiplin, motivasi dan ketaqwaan. 

AHY dalam kehidupan kampus sehari-hari, di ruangan kelas, di medan latihan atau penugasan-penugasan lainnya bisa menyesuaikan. Kami pengasuh mengetahui AHY anak pejabat, anak senior, anak seorang Jenderal, tetapi kami tidak memberi prioritas, dan memang itu kebijakan lembaga. 

AHY tidak cengeng, tidak mentang-mentang artinya bisa menyesuaikan dengan rekan-rekan yang lainnya. Bahkan ringan tangan membantu rekan-rekannya yang kesulitan. 

Makanya dari hasil pantauan itu, kami mengarahkannya jadi Komandan Resimen Korp Taruna yang tadi. Trengginas, adalah berkaitan dengan kekuatan fisik. AHY memiliki fisik yang kuat, hal ini terbukti dari hasil nilai kesamaptaannya. 

Nilai selalu memuaskan. Demikian juga renang militer, cross country, jalan cepat dan lain sebagainya. Kalau nilai menembak, saya agak lupa, tapi tidak Her. Dari hasil akumulasi tanggap, tanggon dan trengginas ini, AHY unggul dari semua rekan-rekannya se-leting. 

Sehingga ketika lulus dan dilantik jadi perwira mendapat bintang Adhimakayasa dari lembaga dan disematkan oleh Presiden RI. AHY layak dapat bintang itu, itu murni tanpa rekayasa. Saat ini AHY jadi Ketua Umum Partai Demokrat, Ketua yang termuda dibanding ketua umum partai-partai yang lain. 

Mari kita jangan melihat umurnya, tetapi lihatlah kematangannya dalam berpikir. Ketika Taruna saja, AHY telah terbiasa berpikir tua yang berwawasan luas, apalagi saat ini. AHY sudah biasa berada di atas umumnya seumurannya. Apa yang pernah salah dibuatnya selama ini saat jadi Ketua partai? 

Kalau ada kelemahan itu wajar, semua manusia pasti punya. AHY ini aset bangsa, berilah kesempatan kepadanya. Motivasinya jelas untuk kesejahteraan masyarakat, mirip dengan Pak SBY. Buah apel tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Selamat berjuang AHY, buat yang terbaik seperti yang di Akmil.  AH Yudhoyono pasti bisa! (*)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM