November 14, 2022

Ketum Gepak Kuning : Tolak Penggunaan Politik Identitas

Gelombang Penolakan Safari Politik Anies Baswedan 

Ormas Gepak Kuning di bawah komando Ketua Umum Suriansyah (Prof)
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID – Di banyak daerah di tanah air terjadi gelombang penolakan safari politik Anies Baswedan. Pun di Kota Balikpapan – Kalimantan Timur, di mana gelombang penolakan disuarakan oleh Ketua Umum Gepak Kuning Suriansyah alias Prof.

Kepada media ini Senin 14 November 2022, Prof menegaskan jika sikap ormasnya tegas dan selalu mengutamakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Bangsa Indonesia ini bangsa yang majemuk, beragam latar belakang suku, agama, budaya maupun perbedaan-perbedaan lainnya. Itu harus dijaga bersama, demi keutuhan NKRI. Dan Gepak Kuning selalu siap menjadi garda terdapan dalam menjaga NKRI dan merawat keberagaman,” seru Prof.

Suriansyah
“Masih ingat jelas, saat pilkada DKI Jakarta pada 2018 lalu, di mana politik identitas sangat gencar dilakukan. Itu merusak sendi-sendi keberagaman bangsa. Oleh karena itu, kami tegaskan jelang pesta demokrasi 2024, kami tolak penggunaan politik identitas. Saat pilkada DKI 2018, kita semua tahu Anies berada di mana, makanya kini kami lakukan penolakan politik identitas,” seru Prof lagi.  

Untuk diketahui pula, menurut informasi dijadwalkan pada 27 November 2022, Anies Baswedan akan mengunjungi Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sejumlah elemen masyarakat dan ormas anti politik identitas bereaksi keras atas rencana kunjungan tersebut. Spanduk pun bertebaran, berisi penolakan.

Seperti ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), menyerukan kepada anggotanya di Jawa Timur untuk konsisten mengampanyekan persatuan dan kebhinnekaan, tolak khilafah dan politik identitas. Ketua umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat akan bahaya safari politik Anies Baswedan.

Gus Wal juga menyerukan penolakan potensi gerakan memecah belah masyarakat akar rumput terkait dukung mendukung Capres yang masih terlalu prematur dilakukan Anies.

“Jangan adu domba masyarakat Jawa Timur yang bermartabat berbudaya kalau hanya untuk kepentingan kekuasaan dengan menggunakan politik identitas. Kedatangan Anies Baswedan di Bondowoso juga bisa dikatakan mencuri start kampanye, padahal pemilu masih sangat jauh. Jika aparat tidak mampu, PNIB akan berada di barisan terdepan menghalau kepentingan politik identitas di Jawa Timur. Saya selaku ketua umum PNIB sudah menginstruksikan para kader pecinta NKRI untuk membuat pos-pos pemantau pergerakan kelompok politik identitas. Kami tidak mengancam tetapi sekadar mengingatkan potensi terjadinya gesekan horizontal atas kedatangan Anies Baswedan,” seru Gus Wal. (*/net)

 

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM