Agustus 22, 2022

Pegadaian Wilayah IV Balikpapan Gelar Khitanan Massal

Menggunakan Sistem Khitan Terbarukan 

Jajaran Pegadaian wilayah IV Balikpapan
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID - Sejumlah 105 anak beragam tingkatan usia mendapat giliran dikhitan secara massal, di aula Kantor Pegadaian Wilayah IV Balikpapan Jalan Jenderal Sudirman yang membawahi 5 area di Kalimantan, Minggu (21/08/2022). Acara yang dihelat Pegadaian Wilayah IV Balikpapan berkaitan dengan program CSR Pegadaian 2022 dan bertepatan dengan HUT RI ke-77. 

Dengan mengambil tema Mengetuk Pintu Langit, kegiatan juga digelar secara serentak seluruh kantor wilayah (kanwil) di Indonesia. Demikian Pimpinan PT Pegadaian Wilayah IV Balikpapan, Hermawan Aries Andi didampingi Rudianto, Kepala Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Fariz Fauzan, Manager Humas dan Protokol PT Pegadaian Wilayah IV Balikpapan, saat memberikan paparan di depan awak media. 

“Dimana setiap kanwil ditargetkan mengkhitan sejumlah 99 anak. Dengan mengerahkan sebanyak 18 pelaksana khitan di antaranya 9 dokter dan 9 perawat. Pihak pegadaian melibatkan Tim Medical YKP (Yayasan Kesejahteraan Pegadaian Permata),” ungkap Hermawan. 

“Kondisi khitanan massal yang digelar ini tampak berbeda, pasalnya tidak banyak anak yang dikhitan merasakan kesakitan. Dengan menggunakan sistem baru yakni lebih modern dan pertama kali di Kalimantan, yakni Combo Sealer atau Cauter Estetik,” ujar dokter Syaiful Arifin M Biomed mewakili YKP Permata. 

Sedangkan Rudianto menjelaskan, peserta khitan merupakan anak nasabah, anak dari keluarga kurang mampu (duafa). Seluruh peserta khitanan massal selain gratis juga mendapatkan uang saku, sarung, tas, peci dan buku tulis. 

“Pegadaian Kanwil IV Balikpapan menggelar khitanan massal keenam dari total 12 kanwil di seluruh Indonesia. Setelah ini menyusul kanwil Medan,” tambahnya.

Menurut Rudianto, kegiatan yang mendapat antusias dari peserta khitan tersebut tidak menutup kemungkinan akan digelar di kantor cabang Pegadaian tiap kota. 

Dijelaskan dr Syaiful Arifin M Biomed, dengan sistem klem terbarukan tersebut proses penyembuhan dan pemulihan setelah khitan hanya membutuhkan waktu dua hari, karena parktek khitan tanpa suntik, tanpa jahit dan tanpa perban. 

“Jaman dulu khitan baru sembuh sekitar seminggu dua minggu, banyak luka dengan digunting dan dijahit. Penyembuhan lebih cepat karena luka lebih sedikit,” ungkapnya. 

Diterangkan juga, sistem ini baru dikenalkan dan ada di Jakarta, Surabaya dan Semarang. Menurutnya lagi, biaya normal sistem ini kisaran Rp 2 juta. Ditemui secara terpisah, Dewi yang meruakan orangtua dari Zian, yang anaknya dikhitan tampak senang. Dia merasa terbantu dengan adanya acara khitan massal yang digelar Pegadaian ini. 

“Kami dapat informasi ya, dari pamannya yang bekerja di Pegadaian," kata Dewi. Zian tampak sehat dan tegar ia senang bisa dikhitan padahal umurnya sudah 10 tahun lebih. “Saya minta sama ibu, untuk dikhitan dan dibawa ke Pegadaian,” ucap Zian polos. (tun)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM