KUTIM, KABARKALTIM.CO.ID- Sejak zaman Belanda hingga 77 tahun Indonesia merdeka, di wilayah Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur sudah dieksplorasi 200-an sumur bor minyak dan gas (migas) Pertamina Hulu Indonesia Region 3 Zona 9 Sangatta Field.
Manager Pertamina Sangatta Field Hanif Setiawan mengatakan, sampai 2021 pihaknya sudah menggali dua ratusan sumur bor migas. Di 2021, Pertamina Sangatta Field sudah melubangi perut bumi ratusan meter dalamnya untuk membuat 8 titik sumur migas. Dari 8 titik sumur bor itu, ternyata hanya 2 titik sumur bor yang lumayan terdapat kandungan migas.
“Rencana 2022 ini, kami membuat sumur bor migas baru,” tukas Hanif di sela acara stakeholder gathering di area wisata alam Taman Nasional Kutai, Sangkima, Rabu (19/1/2022).
Di areal kerja Pertamina Hulu Indonesia Region 3 Zona 9 Sangatta Field hanya 80 dari 200 sumur bor migas yang aktif masih produktif. Sumur bor migas yang lainnya, sudah banyak mengandung air. Kalau dihitung-hitung, zat cair di dalam sumur bor migas pada area Sangatta Field 90 persen mengandung air, dan 10 persen migas-nya.
“Area Sangatta Field kebanyakan sumur tua. Bahkan ada sumur peninggalan kolonial Belanda. Kami juga terus melakukan upaya mencari sumber-sumber migas , dengan menggali sumur baru tanpa berpengaruh pada sumur yang ada,” kata Hanif.
Meskipun sumur migas di Kutim sebahagian sudah lama, namun di 2021 Zona 9 Sangatta Field pada lahan 25.00 hektare berhasil menyedot minyak mentah dari dalam perut bumi 1804 barel, dan 2.224 Million Standard Cubic Feet per Day (mmscfd-gas) atau Juta Standar Kaki Kubik per hari (gas).
Produksi migas di area Sangatta Field berkat hasil kerja keras 67 pekerja inti dibantu 376 karyawan. Migas mentah dari sumur bor itu disaluran pipa ke dermaga Teluk Lombok untuk pengapalan diangkut ke kilang migas Balikpapan. Di Kilang minyak Balikpapan, di sanalah baru diolah.
Selanjutnya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyatakan, penipisnya stok migas fosil merupakan ancaman serius bagi bangsa dan negara. Untuk itu, kedepan bagusnya ada peningkatan volume produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) bioesel yang terbarukan. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar