Baca Juga :
Januari 19, 2022
Pemkab Komitmen HPL TNK Seluas 18.000 Hektare
KUTIM, KABARKALTIM.CO.ID- Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) berkomitmen terus berjuang agar sebahagian kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) diubah statusnya menjadi enclave atau Hak Penggunaan Lain (HPL) untuk lahan pertanian masyarakat setempat. Dari perjuangan panjang Pemkab Kutim tersebut secara bertahap terealisasi.
Sewaktu pemerintahan Belanda erat Sultan Parakesit, kawasan hutan sudah ditetapkan seluas 306.000 Ha. Seiring waktu luasan kawasan hutan yang dimaksud menyusut setelah Indonesia merdeka, karena adanya tuntutan pembangunan demi pemenuhan kebutuhan bangsa dan negara.
Apalagi singkat kata, setelah Kutai Timur terbentuk menjadi kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kutai 1999 silam. Luas kawasan TNK 198.000 Ha lebih. Dari luasan 198.000 Ha, tersebut, Pemkab Kutim menginisiasi berjuang agar 24.000 Ha dialihkan statusnya jadi enclave. Namun, perjuangan itu, hanya direspon pemerintah pusat (Menteri Kehutanan) untuk di-HPL-kan seluas 7.816 Ha.
"Kami tetap komitmen pada luasan delapanbelas ribu hektare," kata Bupati Ardiansyah Sulaiman ketika ditemui di sela acara semarak stakeholder gathering Pertamina Ulu Indonesia Region 3 Zona 9 Sangatta Field yang dilangsungkan di area wisata TNK Sangkima, Jalan Trans Kalimantan poros Bontang-Sangatta, Rabu (19/1/2022).
Terkait bersetujuan HPL seluas 7.816 Ha, lanjut bupati Kutim, itu sudah lama. Itu sudah selesai. Kisaran kiri kanan jalan poros Sangatta - Bontang itulah yang termasuk dalam lahan tujuh ribu hektare lebih tadi. Bukan berarti pemerintah daerah tidak menerima luasan HPL ini, tapi Pemkab Kutim merasa belum puas dengan luasan HPL yang telah diberikan pemerintah pusat. Makanya, semua pihak terkait masih terus berjuang guna menggolkan permohonan HPL seluas 18.000 Ha. Perjuangannya sementara sampai di situ.
Sebelumnya, Kepala Balai TNK Persada mengungkapkan, di dalam kawasan konservasi masih banyak margasatwa. Pihaknya. telah memasang kamare pengintai di dalam kawasan TNK pada titik strategis, ternyata banyak hewan liar terekam. Ada orangutan, rusa, beruang madu, macan dahan, elang, monyet dan sebagainya.
"Kami pasang kamera selama tiga pekan. Kalau di daerah lain seperti Sumantera tempat tugas saya sebelum di sini (TNK), tiga bulanan baru ada hasil rekaman," beber Persada.
Ini menandakan bahwa satwa liar yang hidup di dalam kawasan TNK populasinya, masih terbilang banyak. Di Kalimantan Timur (Kaltim) ada tiga kawasan konservasi, yakni Meratus kisaran di Balikpapan, TNK di wilayah Kecamatan Teluk Pandan, dan Kecamattan Sangatta Selatan, serta hutan Wehea di Kecaamatan Wahau, Kutim. Dari tiga kawasan konservasi tersebut, di TNK inilah yang menurut kepala Balai TNK masih bagus.
"Sudah lima bulan saya bertugas di sini (TNK, Red), belum pernah saya temui orangutan menyeberangi jalan," katanya.
Padahal, lanjut Persada, pihaknya sudah beberapa kali melepas liarkan orangutan. Tapi begitu dilepas mereka langsung masuk kedalam kawasan TNK yang hutannya masih rimbun. Tidak pernah terlihat keluar. Itu artinya areal hutan yang jauh masuk dari jalan poros Bontang-Sangatta masih bagus. Kalau tidak, bakal sering muncul orangutan berkeliaran menyebarengi jalan. (baharsikki)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

NEWS UPDATE
POPULER
-
Penyegaran Pelatih Hapkido Indonesia Tingkat Nasional XIII Tahun 2025 Yogyakarta — Pengurus Pusat Hapkido Indonesia (PPHI) sukses menyelengg...
-
JAKARTA - Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi dinobatkannya Pangeran Cevi Yusuf Isnend...
-
Nama Anda Email Anda Judul Pesan Anda Isi Pesan Anda
-
Usulan Inkoptan lewat Fraksi PAN DPR RI JAKARTA - Pengurus Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan) menyampaikan usulan kepada Fraksi PAN DP...
-
Berbasis Kecerdasan Buatan JAKARTA - MVGX Tech Pte Ltd (MVGX) Singapura bersama mitra keberlanjutannya, BDO di Indonesia, Kamis (24/5/202...
-
Jefry Kwando BALIKPAPAN.KABARKALTIM.CO.ID - Sejumlah 7 Delegasi Kabupaten Kota di Kalimantan Timur menyuarakan untuk mendukung Jefry Kwando ...
-
Relly Reagen JAKARTA - Sekretaris Jenderal Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Relly Reagen sependapat dengan pernyataan Direktur...
-
Kondisi jalan di wilayah Kelurahan Sotek Kecamatan Penajam Kabupaten PPU SOTEK, KABARKALTIM.CO.ID - Masyarakat Kelurahan Sotek Kecamatan Pen...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar