November 29, 2021

Hipertensi dan Intrapartum Penyebab Kematian Ibu-Anak di Kaltim

KABARKALTIM.CO.ID- Penyebab kematian Ibu dan Anak (KIA) di Kaltim, menurut Dokter Rahmat Landahur, SpOG dari POGI (Perkumpulan Obsterti Ginekologi Indonesia) itu bermacam-macam. Kematian ibu tertingi disebabkan darah tinggi (hipertensi), sedangkan kematian tertinggi pada neonatal (anak baru lahir) disebabkan intrapartum atau proses persalinan. Dari data periode 2020 hingga Agustus 2021 kematian ibu tercatat berjumlah 236 orang, sementara pada periode yang sama kematian neonatal berjumlah 1.044 orang. Penyebab kematian ibu akibat pendarahan, darah tinggi, gangguan metabolik dan lain-lain. Sedangkan, kematian bayi baru lahir tertinggi disebabkan konplikasi kejadian intrapartum, ganguan respiratori, prematur, tetanus dan lain-lainnya. “Ini sebuah tantangan bagaimana kedepan jumlah kematian ibu atau bayi bisa ditekan,” kata Rahmad ketika menyampaikan materi dalam pertemuan orientasi kedaruratan maternal di Hotel Royal Victoria, Senin (29/11/2021). Oleh karena itu, lanjut Rahmat, identifikasi berdasar kajian Audit Maternal Perinatal (AMP) telah terjadi kesalahan pengambilan keputusan klinik, atau terlambat dioperasi. Karena ternyata, 73 persen kematian yang terjadi adalah kematian yang dapat dicegah. Selanjutnya, dari Dinas Kesehatan Kaltim Dokter Ika Glades menyatakan layanan persalinan terdiri dari 5 tingkatan. Di antaranya, pelayanan primer, pelayanan khusus, pelayanan spesialistis, pelayanan multi spesialistis, dan pelayanan kasus komplikasi tinggi. “Dari tiap level pelayanan tersebut, tindakan medis bisa dilaksanakan sesuai tahapan yang dimaksud,” ajak Dokter Ika di hadapan 21 peserta orientasi kedaruratan perwakilan puskesmas se-Kabupaten Kutai Timur. (baharsikki)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM