Oktober 14, 2021

Temuan Penderita TBC di Kaltim Masih Kurang

KUTIM, KABARKALTIM.CO.ID- Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kalimantan Timur Norbaiti menyatakan, Tuberculosis (TBC) ibarat “fenomena gunung es’. Yang tampak hanya di permukaan saja. Padahal penderita TBC diyakini masih banyak di tengah masyarakat. 
 
Hanya saja, temuan penderita TBC masih kurang. Ini terjadi lanjut istri Gubernur Kaltim, karena warga ada yang merasa malu kalau ketahuan publik. Ada pula warga menganggap penyakit TBC adalah keturunan. Tapi sesungguhnya, penyakit TBC mudah menjangkiti orang apabila yang bersangkutan kekurangan gizi, serta sanitasi lingkungan tempat hidup mereka belum bersih. 
 
“Jangan sembarang meludah. Berbahaya, kuman penyakit TBC bisa menular kepada orang lain lewat liur perantara udara,” kata Norbaiti sesaat mengukuhkan pengurus PPTI Kutim periode 2021-2026 yang diketuai Tira Astriani di ruang Meranti Kantor Bupati Bukit Pelangi, Rabu (13/10/2021). 
 
Menangani TBC ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus melibatkan pihak terkait. Untuk itu, pemerintah, perusahaan dan masyarakat harus bekerja sama mengeliminasi penderita TBC. Terus lakukan edukasi kepada warga cara tepat mencegah diri, dan mengobati agar tidak terjangkiti serta sembuh gerogotan kuman TBC. “Penderita TBC bisa disembuhkan. Asalkan penderita disiplin berobat. Obatnya gratis dari pemerintah,” jelasnya. 
 
Karena kuman TBC momok menakutkan. Pada data 2020 Indonesia temasuk terbanyak penderita YBC bertengker urutan 2 setelah India. Dan, rata-rata di dunia penderita TBC meninggal 11 orang perjam. Di Kaltim di taksir 7.800 lebih penderita TBC dari 3,7 juta jumlah penduduk. Temuan penderita TBC 1.800 orang, artinya capaian temuan sekira 30 persen. Padahal bisa naik duakali lipat tahun 2020 bila intensif menemukan dan mendata. Untuk Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kata Bupati Ardiansyah, sudah ada beberapa kader TBC. Kader TBC bertugas melakukan pendampingan kepada warga di lingkungan masing-masing menggiatkan pola perilaku bersih hidup sehat. Khusus pendampingan pada penderita TBC agar taat waktu ikuti resep minum obat. 
 
“Januari mendatang. Tahun 2022 lebih digairahkan lagi jumat bersih di lingkungan RT (Rukun Tetangga, Red) masing-masing,” tegas Bupati Kutim. Ini penting, tambah Yusuf (kader PPTI) selama pandemi Covid-19 capaian target TBC ‘terjun bebas’, dari 86 persen turun menjadi 27 persen. Untuk mencapai taeget eliminasi TBC hingga 2030 maka pemberantasan kuman pembunuh manusia itu harus betul-betul dilaksanakan. (baharsikki)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM