SANGATTA,
KABARKALTIM.CO.ID-
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kasmidi Bulang merasa senang mendapat hibah barang milik negara berupa satu unit jalan,
irigasi, dan jaringan dalam pengerjaan berkaitan dengan pembangunan tol laut empat
pelabuhan Kenyamukan di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi
Kalimantan Timur.Teken berita acara hibah. (baharsikki/kk)
Surat hibah tertulis No. BA.248 Tahun 2020 diteken Andi Hartono, selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan Laut Republik Indonesia di kantornya, Jalan Medan Merdeka, Jakarta tanggal 21 Agustus 2020.
Tindaklanjut dari itu, Kasmidi Bulang membubuhkan tandatangan di atas kertas materai di ruang Tempudau, kantornya, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Senin (7/12/2020) wujud komitmen setuju menerima hibah tersebut disaksikan Kepala Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai Sangatta Riko, serta undangan.
“Sejak 2016, tiap coffee morning atau rapat koordinasi, saya omongi terus soal kelanjutan pembangunan pelabuhan Kenyamukan. Ini penting karena merupakan bagian yang harus dihadirkan. Masyarakat sangat membutuhkan,” kata Kasmidi Bulang.
Adanya pelabuhan Kenyamukan rute (pulang pergi-PP) Makassar-Mamuju (Belang-Belang)- Sangatta membawa multiplier efek terhadap kemajuan pembangunan ekonomi. Meskipun proyek lanjutan pembangunan pelabuhan belum dialokasikan dana APBD 2021.
“Saya
baru saja usai cuti. Belum tahu apa
sudah dialokasikan anggarannya. Tapi kalau belum kami terus berjuang. Bisa
dananya dicarikan lewat CSR (Corporate Sosial Responsibility. Red) perusahaan.
Atau, bisa lewat dana aspirasi DPR RI,” harapnya.
Pekerjaan
pelabuhan Kenyamukan mangkrak bertahun-tahun. Padahal menurut Kepala Dinas
Perhubungan Rizali Hadi, sudah menghabiskan uang Rp 314 miliar lebih yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim dan Anggaran
Pendapattan Belanja Nasional (APBN). Riinciannya : APBD 2011-2013 Rp 201,4 miliar untuk biaya bangunan dermaga dan
kastil, dan APBD Kutim 2013-2016 Rp 47,8 miliar untuk biaya reklamasi sisi
darat. Serta APBN 2011-2012 Rp 64,4 miliar untuk causway.Causway Pel. Kenyamukan (dijepret; baharsikki/kk/ Des 2020
Fakta di lapangan, kondisi riil pelabuhanKenyamukan masih banyak yang perlu dibenahi. Causway belum difungsikan, ada yang sudah rusak (abrasi), jalan darat dari Sangatta ke pelabuhan masih ratusan meter berlumpur. Sarana prasarana gedung di sana belum ada.
Karena ini aset pusat sudah dihibahkan ke Pemkab, maka Kutim enak membangun. Meski Kutim sendiri memiliki anggaran terbatas. Dan kebutuhan dana untuk merealisasikan pelabuhan komprehensif tersebut belum diketahui berapa nilainya.
Warga Kutim khususnya menyambut baik upaya pembangunan lanjutan pelabuhan Kenyamukan. Namun masyarakat berharap,.pekerjaan proyek ratusan miliar rupiah tersebut diaudit tim profesional. Kenapa lebih dari tujuh tahun mangkrak. Apa yang sebenarnya terjadi? (baharsikki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar