Juli 06, 2020

Ironi, Penyandang Status Sosial tapi Rupanya Koruptor



Kantor Bapenda Kutim. (baharsikki/kk)

KUTIM, KABARKALTIM, CO.ID-  Slogan yang lazim disebut para tersangka korupsi suap hanya sebatas ucapan bibir belaka. Pasalnya, di Kantor Badan Pendapatan Daerah ditulis huruf kapital wilayah bebas korupsi, serta di ruangan loket pembayaran pajak dipasang banner no korupsi.

Tapi faktanya, Kamis (2/7/2020) Kepala Badan Pendapatan Daerah Mushafa justru terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) bersama Bupati Ismunandar, Ketua DPRD UR Firgasih (istri bupati), Kepala Bagian Pengelola Keuangan Aset Daerah Suriansyah dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aswandini bersama istri sirinya, Dita.
Para pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi  Kalimantan Timur semuanya sudah menandatangani pakta integritas agar dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat betul-betul mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa.

Bahkan, Pemkab Kutim sudah tiga kali  berturut-turut mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Tapi malah pimpinan eksekutif dan legislatif justru terlibat dalam penyalahgunaan wewenang dan jabatan. Menerima suap dan gratifikasi pengadaan barang dan jasa jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Timur periode 2021-2025.

Yang lebih menyedihkan lagi, adalah Encek UR Firgasih bergelar Sarjana Hukum (SH), Magister Administrasi Pemerintahan (MAP). Ismunandar bergelar Insinyur (Ir), Magister Teknik (MT). Bahkan Ismunandar sedang ikut studi program doktor di Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur.

Ismunandar—Firgasih menjabat ketua di beberapa organisasi kemasyarakatan. Seperti Ketua Palang Merah Kutai Timur, Ketua Kerukunan Keluarga Sangkulirang, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ketua Majelis Muslimah Kutim, Bunda PAUD dan lainnya.

Suriansyah dan adiknya, Mushafa tampak jidatnya hitam karena pengaruh saat sujud ibadah salat. Mereka sudah menunaikan rukun Islam yang kelima. Yakni menunaikan iabadah haji di makkah 
.
Sekadar diketahui, Kabupaten Kutai Timur tiap tahun memiliki lebih dari tiga triliun rupiah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Tapi rakyat Kutai Timur masih ribuan tergolong hidup miskin. Proyek pembangunan yang dananya bersumber dari APBD Kutim banyak mangkrak. (baharsikki)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM