KantorRuang Kasi Perencanaan Teknis Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur. (baharsikki/kk) |
KUTIM, KABARKALTIM, CO.ID-
Asumsi warga beragam menyikapi pasca Operasi Tangkap Tangan Komisi
Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) terhadap
Bupati Kutai Timur Ismunandar, istrinya Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aswandini, Kepala Badan Pendapatan Daerah Mushafa,
Kepala Bagian Pengelola Keuangan Aset Daerah Setkab Suriansyah alias pak Anto,
serta rekanan kontraktor Decky Aryanto serta Dita.
“Ini menyedihkan
sekali. Baru pertama kali di Indonesia.
Suami-istri. Kakak beradik ditangkap KPK karena korupsi,” kata pria yang
bekerja di Kantor DPRD, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Provinsi
Kalimantan Timur.
Kalau orang yang di
OTT KPK itu –Kamis 2 Juli 2020- di tiga tempat (Jakarta, Samarinda dan
Sangatta) “bernyanyi” lanjut dia, bisa
saja tersangka dugaan koruspi bertambah. Pasalnya, ini terkait dengan urusan
proyek yang duitnya dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah. Jadi korupsi berjamaah diduga kuat terjadi.
“Rasa-rasanya,
kalau cuma tujuh orang itu tersangka sampai dipenjara. Saya yakin penegak hukum
tak adil. KPK tidak bekerja profesional. Sejatinya semua pihak terkait ikut
diperiksa,” harap wanita berjilbab.
Senin (6/7/2020)
wartawan dikawal Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Didi melihat
dari dekat kantor ruangan di kawasan
Perkantoran Bukit Pelangi yang disegel
KPK. Tampak pintu ruang kerja bupati Kutim, dan pintu ruang Sekretaris Daerah
dipasangi isolasi menyilang warna merah hitam bertulis KPK.
Di Kantor Dinas
Pekerjaan Umum tiga ruangan di segel. Yakni Kasi Perencanaan Teknis Bidang Bina
Marga: dan ruang Kasi Tata Pembangunan
dan Lingkungan serta ruang staf Bidang Cipta Karya. Sementara di Kantor Badan
Pendapatan Daerah dua ruangan disegel. Yaitu ruang kerja Musafa, serta ruang
kerja Kasubag Umum dan Kepegawaian.
Kantor DPRD Kutim
ruang kerja ketua DPRD UR Pirgasih, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aswandini,
ruang kerja Kepala Bagian Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Suriansyah
tidak disegel KPK.
Orang
bertanya-tanya, “Yang di OTT KPK ada ruangan kerjanya tidak disegel. Sementara
ada yang tidak terlibat dalam OTT ruangngya
justru disegel. Apa KPK tidak salah?”.
“Saya juga tidak
tahu pasti apa hubungannya. Saya juga belum dimintai keterangan. Ruangan kerja
saya masih disegel. Saya juga belum tahu kapan dibuka segelnya,” kata lelaki
yang mengaku sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Pendapatan Daerah.
Sedangkan calon
petarung Pilkada Kutim 2021-2025, diantaranya: Ismunandar sebelumnya
disebut-sebut calon petahana bupati; mantan Ketua DPRD Mahyunadi; Wakil Bupati
Kasmidi Bulang: mantan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman: mantan Kepala Dinas
Pertanahan Ordiansyah; mantan Kepala Dinas Pendidikan Imam Hidayat. Orang ini
belum tentu bersih dari tindak korupsi. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar