September 26, 2019

Duet Zairin-Sarwono : Tepat untuk Kota Samarinda

Zairin Miliki Pengalaman di Perencanaan Provinsi 

SAMARINDA, KABARKALTIM.CO.ID-Calon-calon Walikota dan Wakil Walikota Samarinda, mulai bermunculan ke publik. Salah satunya pasangan Zairin Zain-Sarwono, yang mendapat animo dan dukungan cukup tinggi dari masyarakat Samarinda. 

Duet Zairin-Sarwono yang akan maju dalam pilkada Samarinda 2020 mendatang, lewat jalur independen atau perseorangan. Jalur independen,  sesuai Undang-Undang nomor 8 tahun 2015, pasal 42 tentang pilkada menyebutkan, pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah dapat diajukan secara perseorangan apabila mereka dapat mengumpulkan dukungan berupa KTP sebanyak 6,5 hingga 10 persen dari total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya.

Kota Samarinda, jumlah DPT dalam Pemilu 2019 sebanyak 557.051 pemilih,  jika pasangan calon ingin mengajukan diri maju dalam pilkada Samarinda, harus memiliki setidaknya 7,5 persen atau sekitar 41.779 dukungan KTP. 


Mengenai jumlah KTP untuk jalur independen, relawan Zairin-Sarwono telah bergerak. Rumah pemenangan pun sudah diresmikan, dimana dihadiri Wagub Kaltim Hadi Mulyadi. 

Pasangan ini dinilai tepat bagi Kota Samarinda. Zairin Zain merupakan mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim dan juga pernah menjadi Pjs Walikota Samarinda. Sarat pengalaman di birokrasi, dan sudah paham apa yang bakal dilakukan, direncanakan untuk Kota Tepian, Samarinda. 

Sementara pemerhati sosial politik tanah air, Suyoso Nantra SSos MM, menilai dengan banyaknya calon dalam pilkada Samarinda, menunjukkan kaderisasi kepemimpinan berkembang dengan baik. Tidak krisis kepemimpinan. Dengan banyaknya calon, masyarakat memiliki alternatif pilihan untuk siapa pemimpin terbaik di Kota Tepian. 

"Silakan masyarakat bisa melihat rekam jejak masing-masing, kiprahnya selama ini. Termasuk visi misi atau apa yang menjadi program kerjanya. Dari situ, masyarakat bisa menentukan mana yang terbaik untuk Kota Samarinda, apalagi dengan tantangan ke depan yang lebih kompleks, Kaltim sebagai ibu kota negara yang baru," beber Suyoso Nantra. 

"Partai politik pun harus lebih jeli, menangkap apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Demi kemajuan kota, demi kesejahteraan masyarakat. Dan tentunya pesta demokrasi terus menjadi ajang pembelajaran, untuk kehidupan politik yang makin dewasa, persatuan dan kesatuan tetap dijaga," tegas Suyoso Nantra yang juga penasehat kabarkaltim. (kk)






Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM