Suriansyah (Prof) |
Tokoh-tokoh yang menolak tegas seperti pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Salahuddin Wahid atau Gus Solah. Menteri Pertahanan Ryzamizard Ryacudu, juga sudah menyatakan penolakan. Termasuk mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, menyatakan tak ada istilah NKRI bersyariah, karena sila pertama Pancasila sudah direvisi.
Tokoh di Kalimantan Timur, tak ketinggalan. Ketua Umum Gerakan Putera Asli Kalimantan (Gepak) Kaltim atau disebut Gepak Kuning Kaltim Suriansyah (Prof), juga menyatakan penolakan istilah NKRI bersyariah.
Kartu tanda anggota Veteran almarhum Djamli Kumis yang merupakan orangtua Suriansyah (Prof) |
Untuk diketahui pula, Gus Solah juga menekankan, tidak ada NKRI bersyariah. Dia menegaskan, penolakan terhadap istilah NKRI bersyariah itu tak lantas membuatnya anti terhadap syariat Islam. Menurutnya, tanpa menggunakan istilah NKRI bersyariah pun masyarakat dapat menjalankan syariat Islam dengan baik.
"Syariah Islam jalan di Indonesia tanpa rumusan NKRI bersyariah. Tanpa istilah NKRI bersyariah, jalan kok syariah Islam. Jadi tidak perlu ada istilah itu," katanya.
"Sudah cukup NKRI, karena cukup banyak syariah Islam baik yang universal maupun yang khusus sudah masuk dalam UU," tutur Gus Sholah.
Sementara mantan wakil presiden Try Sutrisno menegaskan bahwa landasan dasar NKRI adalah Pancasila. Sedangkan syariat adalah persoalan pribadi masing-masing individu.
"NKRI bersyariah, saya tidak tahu itu. Yang penting NKRI itu berpancasila. Yang lain-lain, bicara syariat itu pada pribadi," ujar Try.
Syariat ini, kata dia, menjadi pedoman bagi umat Islam. Sementara bagi agama lain juga memiliki pedoman sendiri yang tak bisa disamakan dengan syariat Islam.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar