Roma Malau (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM.CO.ID- Di ibukota Kabupaten Kutai Timur
(Kutim), Sangatta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khususnya pelajar
Sekolah Menengah Pertama (SMP) peminatnya membeludak. Sementara ketersediaan
gedung belajar belum cukup memadai alias ruang belajar masih kurang.
Dinas
Pendidikan Kutim mengambil langkah dengan cara tetap menampung semua pelajar
baru masuk SMP yang telah memenuhi syarat. “Siswa baru SMP Negeri I Sangatta Utara, nantinya
belajar numpang di gedung SD Negeri 04. Mereka gantian. Murid SD belajar pagi,
dan siswa SMP masuk siang,“ kata Kepala Dinas Pendidikan Roma Malau di Kantor
Bupati Bukit Pelangi usai ikut rapat koordinasi, Senin (24/6)/2019).
Kecamatan
Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, anak yang masuk SMP tahun
pembelajaran 2019/2020 nampaknya memang banyak. Sementara SMP negeri kekurangan ruang belajar.
Dengan pembatasan jumlah peserta didik
tiap kelas maksimal 32 orang
.
Membeludaknya,
peminat anak masuk negeri sebagai akibat diberlakukannya zonasi PPDB. Sementara
kondisi riil di kota Sangatta jumlah anak masuk sekolah tiap tahun cenderung
bertambah, sementara tidak seimbang
dengan penambahan bangunan sekolah.
“Idialnya,
memang perlu lagi dibangun gedung baru SMP di kisaran Jalan Abdul Wahap
Syahrani, Sangatta. Penduduknya memang sudah banyak. Begitu pula di Sangatta
Selatan, perlu ada juga gedung baru SMP,” harap Roma Malau.
Pembangunan
gedung baru SMP di 2 kecamatan (Sangatta Utara dan Sangatta Selatan) akan terus
diperjuangkan yang mau masuk SMP orangnya banyak, maka solusinya Dinas Pendidikan
menampung semua. Agar siswa baru SMP
tahun depan tidak lagi menumpang. Mudah-mudahan 2020 pekerjaan fisik bangunan SMP
baru bisa dimulai.
Kalau
di wilayah 16 dari 18 kecamatan se-Kutim, terkait PPDB tahun ini, lanjut Roma, nampaknya tak masalah, semua terlaksana sesuai
rencana. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar