Dokter John Fetra. (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM. CO.ID- Camat Rantau Pulung (Ranpul) Mulyono
mendapat penghargaan nevel wahid tingkat provinsi karena tim menilai
sukses melaksanakan pembangunan jamban sehat. Pembangunan jamban
sehat digairahkan dalam rangka mengubah pola prilaku warga setempat.
Kalau dahulu warga ada yang BAB (Buang Air Besat, Red) di hutan, kini
mereka BAB atau kencing cukup di woter closed (WC) di kediaman
masing-masing.
Di
9 desa dalam wilayah Ranpul sudah ada ratusan warga dibantu closed,
pipa, pasir, safety tank, dan semen. Pekerjaan pembuatan toilet
bantuan pemerintah dilakukan secara swadaya. Pembuatan WC setengah
jadi sengaja di biarkan terbuka, biar warga yang mengusahakan sendiri
membuat dinding dan atapnya.
“Satu
unit jamban sehat bantuan dari pemerintah habiskan uang lebih dari
sejuta enam ratus rupiah,” kata Kepala Desa Marga Mulia Marino
ketika mengantar awak media melihat bangunan WC di rumah Dewi, Kamis
(24/1/2019).
Terpisah,
Kepala Puskesmas dr John Fetra menyatakan, dahulu sebelum
dilaksanakan program
jamban sehat, di Ranpul banyak pasien diare.
Jumlahnya lebih dari 300 pasien yang ditangani medis Puskesmas pada
musim buah. Tapi setelah jamban sehat dikembangkan, pada musim buah
seperti saat ini, jumlah pasien diare di Puskesmas justru menurun.
Jamban sehat. (baharsikki/kk) |
“Biasanya,
kalau musim buah pasien diare banyak. Tapi sekarang musim buah pasien
diare jumlahnya sedikit,” kata John Fetra ketika ditemui di
Puskesmas Ranpul, Kamis (24/1/2019).
Puskesmas
Ranpul buka 24 jam, itu siap layani warga yang mengalami gangguan
kesehatan. Meskipun fasilitas Puskesmas belum begitu memadai. Ada
tiga dokter stand by (siap) menangani warga yang menderita sakit.
Semua warga yang datang mengeluh sakit, pihak medis langsung
memeriksa pasien. Kalau pihak Puskesmas merasa tidak mampu melakukan
tindakan medis lantaran pasien menderita sakit parah, maka pasien
langsung dirujuk ke Sangatta untuk penanganan medis selanjutnya.
“Tapi
sayang, mobil ambulans Puskesmas sering rusak-rusak. Saat ini,
ambulans masuk bengkel. Sedang diperbaiki. Syukur ada ambulans desa,
itu yangg kami pinjam untuk mengangkut pasien rujukan, kalau ada,”
jelas John.
Sedangkan
guru honorer Kutim yang mengabdi di Ranpul menyampaikan ucapan terima
kasih karena dibantu pembuatan WC. Dewi bersama suaminya
berbulan-bulan menumpang di tetangganya giliran menggunakan toilet
sumber air sumur tanah. “Kalau mau BAB, saya pergi ke toilet
tetanga. Mumpung orangnya pengertian,” tuturnya (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar