Bandara Uyang Lahat Kongbeng. (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM. CO.ID- Sudah lebih dari sebulan Bandara Uyang Lahat
yang ada di wilayah Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten
Kutai Timur tak difungsikan, lantaran masa kontrak penerbangan
susibdi pemerintah itu, belum diperpanjang lagi.
“Untuk
sementara memang belum ada penerbangan. “Kan itu subsidi
pemerintah,” kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan
Chairuddin, Senin (28/1/2019).
Subsidi
pemerintah, ada dari pusat dan ada ditanggung daerah. Hingga berita
ini ditulis belum ada kepastian kapan bantuan lanjutan penerbangan
di Bandara Uyang Lahat dibuka. Masih sedang dalam pengurusan. Terkait
berapa susibdi tanggungan pusat dan daerah, Chairuddin, belum bisa
menyebutkan.
“Yang
pasti ada subsidi pemerintah sehingga pesawat perintis bisa mendarat
di wilayah pedalaman Kutim untuk umum komersial,” tukasnya.
Landasan pacu Uyang Lahat (baharsikki/kk) |
Kondisi
Bandara Uyang Lahat saat ditulis berita ini, memang sangat
memprihatinkan. Sarana transportasi udara rute Kongbeng – Temindung
Samarinda sebenarnya tidak bisa didarati pesawat kala musim hujan
tiba. Pasalnya, landasan pacu (runway) bandara tersebut belum
diaspal. Masih tahap pengerasan. Hamparan batu krikil sepanjang
landasan pacu tenggelam bisa ditindis beban berat, air lumpur tanah
muncul di permukaan alias becek.
Sedangkan
gedung Bandaran Uyang Lahat dan fasilitas penunjang lainnya ada yang
rusak. Juga tolietnya tampak corok. Bahkan, pernah ditemukan alat
kontrasepsi berupa kondom bertebaran di kamar kecil Bandara Uyang
Lahat.
Peningkatan
sarana dan prasarana di Bandara Uyang Lahat, diakui Chairuddin,
memang itu terus dilakukan. “ Ada dana aspirasi dari DPRD Kutim.
Dana aspirasi dari Arang Jau. Tapi itu nilainya tak seberapa. Untuk
perbaikan pagar,” bebernya.
Ketika
awak media melihat dari dekat Bandara kebanggaan warga pedalaman
Kutim, Sabtu siang (26/1/2019) lalu, jalan masuk bandara ditutup
portal. Portal dikunci gembok dipasang sekira seratus meter jarak
dari gedung bandara. Kendaraan tidak bisa merapat masuk ke kawasan
bandara. Awak media Persatuan Wartawan Indonesia Kutai Timur (PWI
Kutim) dengan ikhlas harus jalan kaki mengayunkan tangan menyisir
bandara yang sudah sejak 2014 difungsikan. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar