Januari 17, 2019

Pabrik Singkong Ranpul Operasinya Terseok -seok


Pzbrik singkong di Rantau Pulung. (baharsikki/kk)
KUTIM, KABARKALTIM. CO.ID- Dalam kegiatan usaha tak selalu ada rintangan. Seperti pembangunan pabrik singkong gajah di SP-7 Desa Kebon Agung, Kecamatan Rantau Pulung (Ranpul) bantuan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Sudah tahunan jadi, dan gonta-ganti manejemen, tapi keberadaan pabrik singkong tersebut belum banyak memberi manfaat peningkatan pendapatan warga setempat..

Ketika Rabu (16/1/2019) rombongan Persatuan Wartawan Indonesia Kutai Timur (PWI Kutim) mendatangi lokasi pabrik yang dibanggakan Pemkab. Ternyata, pabrik itu tak bisa bunyi. Berulang-ulang operator memutar kunci kontak berusaha menjalankan mesin itu tapi tetap saja tak mau berputar. Mesinnya rusak-rusak.
Mesinnya susah bunyi. Ada kerusakan sedikit,” kata Yoyok selaku tim teknis pabrik singkong.
Pabrik singkong Ranpul berkapasitas 4 ton ber jam, atau 10 ton per hari beropersi terseok- seok
Gaplek mutu rendah. (baharsikki/kk)
. Pasalnya, produksi singkong dari petani terbilang sedikit dengan mutu rendah. Singkong yang diolah umur ada yang lebih 2 tahun. Padahal umur singkong yang kualitas bagus dipanen kisaran setahun.
Bahan baku singkong diambil dari warga di 9 desa se- Kecamatan Ranpul, bahkan ada di angkut dari batu Ampar. Di kisaran lokasi pabrik singkong ada kebun sawit sudah produksi (berbuah).
Pabrik singkong ini kerja sama dengan BUMDes. BUMDes ini milik masyarakat . Hanya saja stok singkong sedikit,” jelas Yoyo ketika ditemui di areal pabrik.
Harga singkong per kilogram dihargai Rp 600,- Dengan harga jual di Jawa hasil olahan berupa tapioka dan gaplek Rp 2.500,- per Kilogram. Biaya kupas manual 25 tenaga manusia dengan gaji Rp 120.000,- per ton. Rencana akhir Januari 2019, ada aksi pengangutan perdana 2 truk tapoika sama gaplek ke Jawa Tengah. “Nanti hadir Bupati Kutim di Ranpul dalam pengangkutan perdana hasil olahan singkong gajah,” kata Camat Ranpul Mulyono.
Di lokasi pabrik, drainase limbah belum bagus. Sisa kulit, dan air bekas sucian singkong saluran belum memadai. Apalagi air keruh yang digunakan untuk proses pemarukan singkong disedot langsung dari sungai. “Kualitas air yang digunakan untuk proses penggilingan kurang bagus. Sehingga, tapioka yang di angkut ke Jawa dalam kondisi basah. Karena setimba di sana (Jateng) di bersihkan ulang. Begitu pula gaplek akan di olah kembali setelah tiba di Jateng untuk bahan pakan ternak. (baharsikki)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM