![]() |
Pertemuan Pemkab PPU-SKK Migas di Jakarta |
Bupati
PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) saat menghadiri pertemuan dengan SKK Migas
di Kantor SKK Migas Wisma Mulia Lt 35 Jakarta, Jumat (9/11/2018)
lalu, didampingi Direktur Perusda Benuo Taka Wahdiyat Alghazali,
Asisten II Ahmad Usman mengatakan, pihak SKK Migas mendukung penuh
saham 49% dalam pengelolaan Blok Eastkal.
“Kami
disambut langsung oleh Pak Amien Sunaryadi selaku Ketua SKK Migas dan
beliau menyambut baik rencana kami bersama PT Pertamina terkait
penyertaan modal 49 %,” kata AGM saat dihubungi media ini.
Dikatakan
AGM dengan keterlibatan Pemkab PPU dalam kepemilikan saham 49% dengan
melalui Perusda Benuo Taka, untuk mengelola Blok Eastkal bussines to
bussines (B to B) dengan PT Pertamina, pendapatan asli daerah (PAD) dan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bisa menjadi Rp 3-3,5 triliun.
“Melalui
Perusda Benuo Taka kami telah menyiapkan anggaran atau modal awal 100
Juta USD atau Rp 1,5 triliun dimana modal tersebut memang menjadi
persyaratan bila perusda ingin mengambil bagian dalam pengelolaan blok
migas,” lanjut AGM.
Dikatakan
AGM, untuk mengelola blok tersebut porsi pembagian tetap Pertamina akan
mendapatkan porsi saham lebih besar sekitar 51 persen sementara
pemerintah daerah hanya 49 persen PPU.
Selain
SKK Migas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah
menyetujui keikutsertaan pemerintah daerah PPU dalam mengelola dengan
cara B to B bersama pihak PT Pertamina Persero. Demikian halnya dengan
Komisi VII DPR RI pun sudah mendukung penuh dan setuju.
“Menteri
ESDM dan Komisi VII DPR RI telah setuju, SKK Migas juga telah
menyetujui keseriusan kami, saat ini kami hanya menunggu PHI saja dan
persetujuan PT Pertamina secara holding memutuskan pembagian saham 49%
ini, atas nama masyarakat PPU kami optimis ikut serta dalam pengelolaan
tersebut. Semoga Allah melancarkan urusan ini agar ada penambahan PAD
kita ke depan,” pungkasnya.
Blok
Eastkal sendiri sudah setegah abad usianya dan diketahui pertama kali
beroperasi pada 1968. Blok Eastkal pertama kali ditemukan cadangannya
pada 1970 dengan wilayah kerja di 15 lapangan yaitu Attaka, Melangin,
Kerindingan, Serang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi,
Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian, dan Pantai. (haru)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar