Oktober 05, 2018

Sekjen IDI Turun Langsung : Bantu Penanganan Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Sekjen IDI Turun Langsung : Bantu Penanganan Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

Sekjen IDI turun langsung membantu korban gempa dan tsunami Sulteng
PALU, KABARINDONESIA.CO.ID-Dari laporan assesment  Tim Aju Ikatan Dokter Indonesiaw (IDI) yang diturunkan Sabtu, 29 September 2018 lalu, sekitar 80 persen korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) membutuhkan penanganan ortopedi. Pergerakan tim dokter dan tenaga medis yang cepat tanggap menjadikan penanganan pasien yang membutuhkan operasi darurat segera tertangani.
Rabu  (3/10/2018),  Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr Adib Khumaidi, SpOT beserta sejumlah tim medis IDI yang tergabung di berbagai organisasi turun langsung menangani korban gempa dan tsunami. 
 
Menumpang pesawat hercules C130 dari TNI AU yang berangkat dari Lanud TNI AU Makassar, tim PB IDI membawa bantuan perlengkapan untuk operasi ortopedi beserta obat-obatan yang dibutuhkan.


Setiba di RS Undata Palu, tim PB IDI segera melakukan koordinasi gabungan dengan pemerintah dan NGO terkait alur pelayanan dan kondisi di lokasi bencana. "Kami sudah menerima laporan tim aju sehingga setiba disini (Palu), tim IDI dapat segera melakukan tindakan untuk meminimalkan risiko bagi para korban gempa dan tsunami," kata dr Adib yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia. 

Saat ini, dengan bantuan banyak pihak, Mobile Clinic dan RSUD di Palu sudah siap digunakan beserta ketersediaan logistik obat-obatan.
Selain itu, PB IDI beserta Baznas akan membuat pos medis di bandara yang berfungsi untuk menscreening kondisi pasien yang meninggalkan atau kembali ke Palu.
Pada H+1 gempa dan tsunami Sulteng, IDI bersama dengan TNI menurunkan tim medis dengan membawa bantuan medis melalui berbagai jalur: udara, darat (melalui Mamuju), serta laut.

Saat ini RS Terapung KRI dr Soeharso saat ini telah berlabuh di pelabuhan Palu, sementara itu RS Terapung Ksatria Airlangga yang bertolak dari Kepulauan Alor dan Banda Neira dipastikan akan berlabuh hari ini di Donggala untuk menangani kondisi korban bencana di daerah tersebut.

Sebelumnya, Tim Batalyon Kesehatan (yonkes) TNI bersama tim Aju (tim pendahuluan) dari Ikatan Dokter Indonesia cabang Makassar, Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin.

Bersama  tim Siaga Bencana Makassar akan segera melakukan Rapid Health Assesment (penilaian kesehatan cepat) agar dapat mendata kebutuan medis dan melakukan penanganan medis sesegera mungkin terhadap masyarakat Palu dan sekitarnya yang terdampak Tsunami Jumat 28 September 2018.

Keberangkatan tim Aju yang dipimpin oleh Prof Dr Idrus Patorosi, SpOT dan Dr M Sakti SpOT akan dilakukan via udara ke melalui Mamuju dan dilanjutkan via darat ke Palu dengan bantuan sarana transportasi dari TNI. Selain melalui udara, IDI juga telah menyiagakan tim dokter dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara dan sekitar wilayah Sulawesi Tenggara jalur darat.

Sementara itu, RS Kapal Terapung Ksatria Airlangga yang dikomandani oleh dr Agus Hariyanto, SpB dan dr Christiyogo, SpAn sedang menempuh jalur laut dari wilayah Banda Naira menuju Donggala.

RS Terapung Ksatria Airlangga juga menyiapkan fasilitas kamar operasi darurat serta membawa bantuan medis. Berdasarkan informasi melalui tim IDI dari Palu, tidak hanya jalur komunikasi dan listrik yang terputus, namun rumah sakit di Palu lumpuh total sehingga mengakibatkan para dokter dan tenaga medis kesulitan melakukan penanganan medis segera.(*/priyo)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM