KUTIM,
KABARKALTIM.CO.ID- Tujuh puluh dosen ditambah 22 pegawai
Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (Stiper) Sangatta mengurut dada
bersabar menunggu gajinya dibayar dalam kurun waktu yang belum
ditentukan.
Suasana rapat senat t Stiper Angkatan XIII. (baharsikki/kk) |
“Dosen
Stiper dan pegawai administrasinya belum gajian,” beber Rektor
Stiper Prof. Juraemi dalam rapat senat terbuka luar biasa di Gedung
Serbaguna, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Senin (3/9/2018).
Kendati,
Juraemi tidak menyebutkan berapa bulan anak buahanya belum digaji.
Namun dia berharap gaji dosen dan pegawainya segera dibayarkan. “Gaji
dosen dan pegawai Stiper biasanya semua dibayar dari Pemkab Kutim,”
kata Juraemi.
Sambil
menunggu gajian, civitas akademik Stiper tetap berjalan normal
seperti biasa. Stiper kini sudah punya 51 dosen tetap, dan 19 dosen
tidak tetap dari berbagai dari berbagai perguruan tinggi. Dosen yang
mengajar di Stiper 43 sarjana strata dua (S-2) atau magister, dan 8
sarjana strata tiga (s-3) atau doktor.
“Dari
limapuluh satu dosen tetap, masih ada duapuluh enam yang belum
sertifikasi. Mereka ini hanya mengandalkan gaji dari Pemkab,” aku
Juraemi di hadapan undangan dan wisudawan.
Selanjutnya,
dosen yang sudah sertifikasi mendapat uang tambahan sebesar gaji
dalam satu bulan. Uangnya dari pemerintah pusat (APBN), bukan dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim.
Mendengar
hal di atas, Bupati Ismunandar menyatakan, kurangnya pembiayaan dalam
proses pembangunan, ini merupakan masalah nasional. Sewaktu Februari
2016 ada pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih. Tahun 2016 ada
pemotongan anggaran pembangunan Rp 1,5 triliun. Pemotongan anggaran
Rp 1,5 triliun dari Rp 3,4 triliun oleh pemerintah pusat berimbas
pada kurangnya APBD Kutim.
Sementara,
pekerjaan program sudah ada yang jalan. Untuk membayar pekerjaan
proyek yang sudah jalan tadi, Pemkab harus putar otak dengan cara
melakukan pinjaman alias hutang. Untuk membayar hutang-hutang, maka
kegiatan yang lain ikut terganggu. Termasuk lambatnya pembayaran gaji
para dosen. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar