BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-SMA
Negeri 3 Balikpapan melaksanakan sosialisasi
program kewirausahaan tahun 2018/2019, Rabu (8/8/2018) di aula sekolah. Kegiatan dihadiri
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Ir Muhaimin MT, Kepala SMAN 3 Dahlya, Komite Sekolah SMAN 3 dan Pengawas Sekolah serta
undangan lainnya
dari SMAN 6,S MAN
8 dan SMKN 6 Balikpapan.
Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhaimin kepada kabarkaltim mengatakan, kegiatan kewirausahaan di SMAN
3 salah satu program melalui direktorat pendidikan menengah. “Jadi kalau SMAN 3 dipilih dalam program kewirausahaan, sangat
tepat,” kata Muhaimin.
Tahun 2016 yang lalu
SMAN 3 menjadi sekolah peduli inflasi
terbaik yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia, mampu memanfaatkan
lahan-lahan yang ada di sekolah
menjadi lahan produktif.
Menjadi wirausahawan
untuk membuka peluang kerja ke depannya. Tidak mesti anak-anak SMA, SMK harus melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi juga diharapkan mereka
yang tidak melanjutkan, menjadi wirausahawan.
“Kenapa
ditumbuhkembangkan oleh Direktorat, supaya tidak tergantung semua
anak-anak itu mengharapkan pekerjaan di sektor yang formal, tapi diharapkan semua anak muda mampu menumbuhkan jiwa
wirausaha. Jadi
wirausaha muda yang berkreativitas
membuat inovasi sendiri,” tegas
Muhaimin yang menambahkan, kegiatan
wirausaha tidak ada matinya, karena
memang tergantung dari kesiapan sang anak.
Diharapkannya, SMAN 3 dari beberapa kegiata jadi contoh, lulusan SMAN 3 yang mampu
mengembangkan kewirausahaan, apalagi sudah dinobatkan menjadi
juara favorit sekolah yang peduli inplasi.
Sementara Kepala SMAN
3 Dahlya menambahkan, dengan program kewirausahaan
ini bangga ditunjuk sebagai sekolah kewirausahaan mewakili Balikpapan. “Kalau program sudah sesuai
dengan RAB yang diusulkan ke direktorat jadi ada aturannya, kemudian kita ingin
anak-anak di samping
menerima pelajaran wajib juga ada pelajaran tambahan bagaiman menjadi seorang wirausahawan, seorang pengusaha
muda yang sukses,” kata dia.
“Program kewirausahaan
ini terdiri dari 36 kelompok. Dari 36 kelompok tersebut anak-anak membuat usaha
masing-masing yang berbeda. Saya hanya mengharap sukses pelaksanaan program
sekolah kewirausahaan,” harapnya. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar