Lusiano |
Lusiano menyebut, hal itu omong
kosong belaka, dan menyulitkan anak-anak bangsa sendiri. “Banyak hak-hak hukum
anak-anak wajib belajar 9 tahun hilang. Anak yang tidak tertampung oleh sekolah
negeri harus ke swasta dan jauh transport dari Bina Lingkungannya yang disebut
dan diatur,” seru Lusiano kepada media ini, Sabtu (7/7/2018) sore.
“ Akan kemana anak-anak yang tidak
tertampung dan terbuang? Katanya Balikpapan
kota nyaman dihuni di Indonesia . Kalau benar tidak tertampung berarti
pemerintah gagal membuat sistem pendidikan. Dan anak-anak kehilangan hak hukum wajib belajarnya.
Ngumpul aja di Kantor Advokat Lusiano,” kata dia.
“Anak-anak gagal diterima sekolah mau
saya didik jadi para legal dan demo di Lapangan Merdeka, dengan judul kami anak
bangsa kehilangan hak wajib belajar yang katanya program pemerintah mencerdaskan
generasi bangsa,” sindir Lusiano. (kk)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar