Ismunandar. (baharsikki/kk) |
SANGATTA,KABARKALTIM.CO.ID-
Untuk mewujudkan Kutai Timur (Kutim) menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) masih
memerlukan upaya kerja nyata dari semua pihak terkait dalam merealisasikan
pembangunan yang ramah dan peduli
terhadap kebutuhan anak.
Saat ini, Kutim baru mencapai pembangunan ramah
anak sekira enam puluh tiga persen.
Untuk mencapai predikat KLA, Kutim harus mampu mengumppulkan poin sebesar 95
persen. Jadi Kutim masih perlu berjuang keras untuk memenuhi standar menjadi
KLA. Kutim masih kekurangan poin sekira 22 persen.
“Untuk mencapai
target di atas, tentu Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak atau BPPPA, tak mungkin bekerja sendiri.
Semua stakeholder atau pemangku kepentingan harus turut ambil andil dalam
mewujudkan Kutim menjadi KLA,” kata Kepala BPPPA Aisyah dalam rapat penting dipimpin bupati
Kutim di ruang Meranti, Sekretariat Kabupaten Bukit Pelangi, Senin (23/4/2018).
Aisyah mengatakan,
dalam mewujudkan Kutim sebagai KLA, tentunya dapat memenuhi lima kalster yang
dijadikan indikator keberhasilan. Dari 5 klaster indokator itu, Pemkab Kutim
belum dapat merealisasikan secara utuh. Memang, ada sebagian indikator telah
dibangun, tapi itu masih perlu penghimpunan data seragam.
Mendengar hal
tersebut, Bupati Ismunandar mengaku sedih, karena Kutim belum ditetapkan
sebagai KLA. Padahal tiap tahun Pemkab Kutim berupaya merealisasikan pembangunan
sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada.
Namun, toh realisasikan
pembangunan dalam kurun waktu tertentu masih dihadapkan berbagai kendala. Termasuk terbatasnya penyediaan sarana dan
prasarana yang terintegrasi lingkungan
sosial yang ramah terhadap anak. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar