SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID- Dalam presentasi
budidaya singkong kasesart yang dilangsungkan di ruang Meranti, Kantor Bupati
Bukit Pelangi, Senin (26/3/2018) Manajer PT Swasembada Pangan Lokal Daryono
menyampaikan, kualitas singkong kasesart bakal berkurang apabila usai dipanen
singkongnya tinggal satu malam. Jadi singkong kasesart memiliki kualitas bagus
apabila begitu usai dipanen langsung diolah. Menarinya lagi, singkong kasesart ini tidak
disukai babi untuk dimakan, sehingga aman dari gangguan dalam masa
pemeliharaan.
Budidaya singkong
kasesart di Kutim memiliki potensi besar dalam upaya meningkatkan pendapatan petani.
Karena singkong kasesart merupakan jenis tanaman beracun dengan ciri rata-rata
stu pelepah daunnya memiliki 9 jari. Sehingga tidak dimakan babi saat masa
perawatan. Juga karena jarak tanam satu meter, sehingga dapat penghambat
tumbuhnya gulma di sekeliling pohonnya. Ini salah satu keuntungan menanam singkong
kasesart. Dan, juga singkong kasesart tidak bisa dimakan langsung manusia.
Singkong kasesart merupakan kebutuhan industri.
“Singkong kasesart merupakan bahan baku kertas, sasa atau miwon dan
tapioka serta pakan ternak. Singkong ini bisa dikonsumsi setelah diolah
profesional,” katanya.
Kutim memiliki
potensi lahan luas untuk budidaya singkong kasesart. Maka dari itu, diperlukan
komitmen bersama untuk mengembangkan bisnis pertanian ini. Caranya, PT
Swasembada Pangan Lokal menjalin kerjasama dengan Kopasti Gepak (Abdul Sani) sama PT Borneo Inti Perkasa guna menindaklanjuti usaha singkong kasesart.
Di Kecamatan Rantau Pulang sudah ada satu unit mesin mengolah singkong
berkapasitas 30 ton per hari. “Hanya saja mesin pengolah singkong yang ada saat
ini, kondisinya perlu ada perbaikan karena sudah satu tahun tidak difungsikan,”
harap Daryono.
Singkong kasesart
yang tumbuh liar di lahan masyarakat sebagian berumur 2 tahun. Ini sudah
melampaui masa panen. Oleh karena itu, isi ubi kayu itu mungkin sudah ada yang
kualitasnya tidak bagus lagi untuk keperluan industri. Maka melalui penandatanganan Memorandum of Understadning (MoU) atau nota kesepahaman ini, maka budidaya singkong bisa dilaksanakan
dengan baik. Sebab singkong kasesart jarak tanam 1 x 1 meter dengan usia panen
kurang dari setahun. Kalau dalam 1 hektare lahan diperlukan sekira 1.100 stek
singkong kasesart dengan harapan mampu memproduksi sekira 50- 150 ton. Harga
jual lumayan kompetitif. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar