Ariantoko (benny/kk) |
“SMPN
9 lingkungan sekolahnya sudah sungguh luar biasa, jadi yang harus saya tangani terutama
penguatan karakter yang ini betul-betul berat. Dari segi akademiknya SMPN 9 anak lapis dua lapis tiga. Anak sini itu bukan lapis satu
lapis dua, kalau
lapis satu sekolahnya di kota,” kata Kepala SMPN 9 Balikpapan Barat Ariantoko SPd kepada kabarkaltim di ruang kerjanya, Selasa (13/2/2018).
“Peran di SMPN 9 yang perlu digarap adalah penguatan karakter bagaimana cara kita mendidik anak itu baik. Insyaallah kalau akhlaknya itu baik yang lain akan ikut. Di SMPN 9 godaan anak-anak perempuan sangat luar biasa, jadi anak-anak perempuan itu harus dibentengi, sementara di rumah orang tuanya sibuk maka dengan karakter itulah yang harus kita upayakan,” tegasnya.
“Hal-hal
utama yang harus kita baiki adalah dari teman-teman guru harus komitmen, pagi tidak boleh terlambat
walaupun masih banyak yang terlambat,” kata dia.
Menurutnya
akhir-akhir ini siswa yang terlambat bisa mencapai 50-60, bahkan sampai 100 siswa yang
terlambat masuk sekolah setiap hari, hal yang tak logis, walaupun
mereka dihukum suruh menyapu
dan sebagainya itu tidak berpengaruh bagi siswa.
“Untuk
mengurangi hal-hal ini saya membuat surat edaran buat orang tua, memperhatikan kecenderungan anak-anak yang
terlambat belakangan ini satu hari saja dan kecendrungan tidak mau disiplin
yang terlambat lebih dari seratus tiap hari, mulai sejak 1 bulan yang lalu. Lambat
lewat pukul 07.15 Wita baru sampai ke sekolah tidak boleh masuk. Disuruh pulang dianggap alpa, kecuali dengan alasan khusus, orang tua harus datang ke sekolah untuk menjelaskan
keterlambatan tersebut. Dengan
cara ini akhir berhasil untuk mengatasi hal tersebut,” tegasnya.
“Selama
saya di sini
semua berjalan dengan baik, saya
selama diberikan amanah saya bekerja maksimal sesuai dengan aturan yang ada,
inovasi yang ada tapi inovasi itu tidak melanggar aturan itu saja tidak perlu
muluk-muluk”.
"Kami
akui SMPN 9 belum memiliki prestasi,
tapi kami tidak tinggal diam tetap berusaha sebisa kami. Saya rindu prestasi walaupun
anak-anak saya belum bisa berbicara prestasi di tingkat kota memang ini sebuah
tantangan untuk saya fresh terus ke depannya,” tandas Ariantoko. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar