![]() |
Suyoso Nantra saat acara serah terima Blok Mahakam ke Pertamina |
Suyoso menilai, pengelolaan sumber daya alam (SDA) Blok Mahakam yang sangat kaya kandungan gas, hendaknya dikelola untuk kesejahteraan rakyat Kalimantan Timur pada khususnya, dan rakyat Indonesia pada umumnya.
"Pengelolaan Blok Mahakam oleh Pertamina, sepatutnya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Katim dan Indonesia umumnya. Pertamina sebagai BUMN yang memang tujuannya juga untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. Selamat untuk pengelolaan bangsa sendiri melalui Pertamina, tapi itu kesejahteraan rakyat harus ditingkatkan," pesan Suyoso.
"Perlu juga melibatkan tenaga kerja lokal, utamanya kawasan sekitar Blok Mahakam. Jadi masyarakat jangan hanya menjadi penonton, tentu sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing," imbuh dia.
Suyoso berharap dengan pengelolaan Blok Mahakam oleh Pertamina, dapat ikut menumbuhkan Kaltim yang maju dan bermartabat. Untuk diktehaui, PT Pertamina
(Persero) resmi menjadi pengelola Blok Mahakam per 1 Januari 2018 seiring
dengan serah terima dari Total E&P Indonesie (TEPI). Proses peresmian serah terima pengelolaan
WK Mahakam diawali dengan penyerahan kembali pengelolaan Blok Mahakan darti
TEPI kepada Pemerintah yang diwakili Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.
Selanjutnya
diserahkan kepada PT
Pertamina (Persero) yang diwakili oleh Direktur Hulu Syamsu Alam, dalam
acara jumpa pers Minggu (31/12/17) malam. Blok Mahakam yang berada di
Kalimantan Timur telah dikelola TEPI & Inpex selama 50 tahun.
Senin (1/1/2018) dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan
cucu
perusahaan Pertamina.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi
mengatakan Blok Mahakam sebagai produsen gas
bumi terbesar di Indonesia dan menyumbang sekitar 13 persen produksi gas
nasional. "Sebagai wakil Pemerintah Indonesia
kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kerja keras Total E&P
Indonesie sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama WK Mahakam serta Inpex Indonesia
sebagai mitra TEPI," jelas Amien dalam keterangan resminya, Minggu
(31/12/2017).
Sementara itu Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyampaikan selama masa peralihan Pertamina telah melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan semua pihak terkait. Pengelolaan dilaksanakan dengan tetap menjaga produksi Blok Mahakam yang telah melewati masa puncak produksi reservoirnya pada periode 2003-2009, mengontrol biaya operasi dan tetap mengedepankan QHSSE (Quality, Health, Safety, Security and Environment) dalam operasionalnya.
"Sebagai komitmen menjaga kesinambungan operasi dan produksi, sampai hari ini kami telah menuntaskan pengeboran 14 sumur dan akan menyelesaikan sumur ke-15 dalam beberapa hari ke depan," kata Syamsu Alam. (tim kk)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar