![]() |
Serah terima pemasangan sambungan air bagi pelanggan MBR |
"Direksi PDAM Kota
Balikpapan bersama jajaran Manajemen PDAM akan
terus menunjukkan
upaya maksimal,
agar dapat memperbaiki keadaan perusahaan menjadi terus lebih baik dalam
menyediakan air bersih kepada masyarakat," papar Dirut PDAM Balikpapan, Haidir Effendi, kepada kabarkaltim.co.id, Senin (4/12/2017).
Dia mengatakan, kemampuan PDAM Kota Balikpapan untuk
memenuhi target cakupan pelayanan di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, optimisme berubah, dengan target RPJMN untuk tahun 2015-2019 dari Kementrian PU
di bidang Cipta Karya.
Kendati target ini bisa dikatakan cukup berat, namun Ditjen
Cipta Karya berpandangan optimistis dalam mencapai target ini, dan target ini
dikenal dengan 100%-0%-100%. Dijelaskan, target 100-0-100 yang mulai dikenalkan
oleh Kementerian PU adalah 100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh,
dan 100% akses sanitasi layak, Inilah menjadi PR yang cukup Berat bagi PDAM
Kota Balikpapan.
Hal ini sejalan dengan apa yang dilaksanakan
oleh PDAM Kota Balikpapan, yang merupakan operator utama dalam pengolahan air bersih dan mendistribusikannya ke masyarakat, dimana PDAM selama ini baru mampu melayani 76,65% dari keseluruhan jumlah penduduk (Laporan September 2017). Selama ini, untuk memenuhi pasokan air bersih itu, PDAM sebagian besar
masih bergantung pada sumber air baku dari Waduk Manggar sebesar 75% dan air bawah tanah
25%.
Hingga saat ini,
jumlah
pelanggan
Sambungan Rumah (SR) PDAM Kota Balikpapan mencapai 97.738 Sambungan untuk laporan
September 2017 atau sekira 76,65 persen
(dari Jumlah penduduk pada data bulan September 2017 : 776.254 jiwa).
“Jadi, masih
ada sekira 23,35 persen masyarakat yang
belum terlayani air PDAM. Jika mengacu dari data
ini, jelas PDAM akan mengalami kendala, jika dihadapkan
pada pesatnya laju pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan tiap tahunnya. Sebab, kenaikan jumlah penduduk, sangat pasti diikuti naiknya kebutuhan akan ketersediaan air bersih," urai Haidir.
Kekurangan
inilah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama semua pihak dan stakholders di Balikpapan. Baik itu, eksekutif, legislatif
maupun PDAM, sebagai badan yang mengelola air baku untuk dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat, khususnya pelanggan.
“Kekhawatiran terbesar PDAM Kota
Balikpapan adalah apabila 2018 sampai 2019 kebutuhan Sumber Air Baku tidak dapat terpenuhi, maka krisis air bukan
saja menjadi ancaman, tapi bisa saja terjadi suatu keniscayaan," aku dia.
Berbagai macam upaya peningkatan cakupan pelayanan PDAM lakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat
Kota Balikpapan, salah satu upaya di tahun 2017 ini, PDAM Kota Balikpapan
melaksanakan program pemasangan jaringan air PDAM melalui kegiatan MBR (Masyarakat
Berpengasilan Rendah).
Dimana saat momen HUT Kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke – 72 tahun pada Agustus 2017 lalu, PDAM Balikpapan
sudah melaksanakan kegiatan simbolis serah terima pemasangan Sambungan Air bagi
Pelanggan yang tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah, yaitu Program Hibah
Air Minum Perkotaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2017.
Kegiatan
serah terima ini langsung dihadiri dan diserahkan Walikota Balikpapan H.
Rizal Effendi kepada perwakilan masyarakat yang menerima hibah air minum untuk pemasangan air bagi pelanggan MBR.
Kegiatan simbolis serah terima dilaksanakan
di Jl Manunggal Gunung Bakaran RT 21, sekaligus pemberian bantuan CSR sembako
bagi penerima pelanggan MBR, dalam kesempatan tersebut Walikota Balikpapan
menyampaikan, dengan pertumbuhan kota yang cukup pesat,
kebutuhan air bersih dapat dipastikan terus meningkat, seiring dengan laju
pertumbuhan dan perbaikan tingkat kesejaheraan masyarakat yang berdampak pada
pergeseran standar mutu kehidupan penduduk.
Menurut Wali Kota, salah satu cara untuk meningkatkan
dan menambah pertumbuhan pelanggan PDAM dengan mengikuti kegiatan progam hibah
Air Minum perkotaan melalui MBR APBN 2017.
Direktur Utama PDAM Balikpapan menambahkan, Balikpapan untuk ketiga kalinya mendapat bantuan Hibah Air Minum
dari Pemerintah Pusat (2015, 2016 dan 2017). Di Tahun 2017 ini usulan yang diajukan melalui Minat Program Hibah Air Minum APBN Tahun 2017, ditujukan kepada
Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Dari usulan 1.000 pemasangan sambungan rumah, realisasi yang diterima dan
memenuhi syarat secara teknis ataupun administrasi sebanyak 813 pemasangan
sambungan rumah, dengan penerimaan dana hibah dari Kementerian PUPR Cipta Karja
untuk penggantian dari Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebesar Rp 2,4 miliar," jelas Haidir.
Kegiatan pemasangan air MBR ini dilaksanakan
dari Mei 2017 sampai dengan akhir Agustus 2017 dengan tersebar di 5
Kecamatan Kota Balikpapan, di antaranya Balikpapan Utara 707 sambungan,
Balikpapan Kota 38 sambungan, Balikpapan Timur 27 sambungan, Balikpapan Tengah
20 sambungan dan Balikpapan Selatan 21 sambungan rumah.
Progres
Pemasangan yang dilaksanakan sampai dengan akhir Agustus 2017, sesuai
kesepakatan PDAM Kota Balikpapan dengan Direktur Jendral Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah dilaksanakan pemasangan
598 Sambungan Rumah, kemudian yang Masih Dalam Proses Pemasangan sebanyak 215
Sambungan Rumah dan Total keseluruhan Pemasangan MBR tahun 2017 sebanyak 813
Sambungan Rumah.
Di akhir kegiatan disampaikan kembali, bahwa
dengan mengikuti program ini diharapkan pemerintah daerah penerima hibah dapat
memanfaatkan dan melanjutkan kebijakan penambahan modal PDAM sesuai dengan
kebutuhan pelayanan bagi Masyarakat Balikpapan, serta dapat meningkatkan kinerja pengelolaan dan pelayanan PDAM kepada para pelanggannya terutama
masyarakat berpenghasilan rendah. (*/benny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar