Safaruddin |
Acara bertajuk jumpa pers akhir
tahun yang berlangsung di ruang Rupatama Mapolda Kaltim juga dihadiri Wakapolda
Brigjen Pol M Naufal dan Irwasda Kombes Pol Darmawan serta jajaran Pejabat
Utama Polda Kaltim. Kapolda menjelaskan situasi
kamtibmas di wilayah hukum Polda Kaltim, mencakup kejahatan konvensional,
kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara maupun kecelakaan
dan pelanggaran lalu lintas serta kejahatan yang menjadi atensi pimpinan Polri.
Secara umum angka kasus kriminal
yang terjadi di Kaltim mengalami penurunan, yakni dari 6.038 kasus pada 2016
turun menjadi 4.578 kasus. Narkoba masih harus menjadi perhatian aparat
kepolisian, karena mendominasi angka kasus kriminal selama 2017 yakni 2.316
kasus, disusul curanmor 994 kasus, curat 726 kasus, aniaya berat 427 kasus dan
curas 115 kasus.
"Ada penurunan kasus narkoba
dibanding 2016, namun tidak terlalu banyak (20 persen). Untuk penanganan
kasusnya sudah 66 persen selesai," ujar Safaruddin.
Dari data yang dipaparkan Kapolda,
narkoba jenis sabu paling banyak ditangani, yakni dengan barang bukti seberat
51,5 Kg menurun dibanding 2016 seberat 70,2 Kg. Jenis narkoba lainnya, ekstasi
turun dari 10.075 butir (2016) menjadi 2.779 butir, ganja 7.771 gram, dan LL
134.614 butir.
Namun, ada penemuan baru narkoba jenis tembakau dan obat daftar G. "Secara kualitas situasi keamanan masih terkendali dan kondusif. Secara kuantitas jumlahnya menurun dari tahun lalu," kata Safaruddin.
Namun, ada penemuan baru narkoba jenis tembakau dan obat daftar G. "Secara kualitas situasi keamanan masih terkendali dan kondusif. Secara kuantitas jumlahnya menurun dari tahun lalu," kata Safaruddin.
Jenderal bintang 2
tersebut kemudian memaparkan kinerja polisi dari aspek bidang operasional,
aspek bidang pembinaan dan keberhasilan Polda Kaltim dalam pengungkapan kasus
menonjol. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar