Haidir Effendi |
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Pemkot melalui
PDAM Kota Balikpapan, menyatakan masih memerlukan sumber air baku, guna
memenuhi kebutuhan air bersih bagi sekitar 750 ribu penduduk Balikpapan. Dua sumber
air baku di Waduk Manggar dan Waduk Teritip, dinilai masih kurang.
Dirut PDAM Balikpapan Haidir
Effendi menyatakan, Balikpapan masih memerlukan sumber air baku lainnya.
''Kalau nunggu Tritip itu nggak cukup. Memang perlu sumber air baru. Kita ini butuhnya 1.600 liter per detik. Nah, Teritip itu akhir tahun 2018 baru bisa digunakan,” kata Haidir.
Dia menjelaskan, saat ini kapasitas
mampu produksi air PDAM baru sekitar 1.200 liter per detik, termasuk dari sumur
dalam. Dengan operasional waduk Teritip nanti, akan bertambah 200 liter per
detik.
'Nanti bangun lagi Aji Raden, sumber
air 150 liter per detik tapi baru 2021. Jadi kececer. Itu semua jadi 1.600 tapi
baru realisasi di 2021. Padahal kebutuhan sekarang,” ujarnya.
Kemampuan PDAM saat ini lebih
membangun sumur bor. Sampai akhir tahun ini ada dua sumur bor yang baru yang
dibangun.
“Mudah-mudahan airnya banyak. Paling tidak nambah 20 liter per
detik,” harapnya.
Sementara, program desalinasi air
laut yang sedang disiapkan Pemkot bersama PDAM, belum juga cukup menutupi
kebutuhan air bersih yang setiap tahunnya meningkat. Seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan pemukiman baru.
"Terlebih lagi, produksi air melalui
program Desalinasi tahap awal hanya 50 liter per detik. Rencana awal 50 dulu.
Kalau sudah beroperasi maksimal, ya tinggal kelipatan-kelipatan 50 kan cuma
modul aja,” tambahnya.
Haidir juga ingin memastikan
operasional desalinasi air laut baru bisa jalan, jika seluruh perizinan tuntas.
Pihaknya ingin persoalan ini pastikan dari sisi peraturan, sehingga tidak
menjadi kasus yang berujung penjara. (*/beny))
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar