SABTU (5/8/2017) Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Ir Muhaimin MT mengadakan kunjungan bersama para kepala sekolah SMP yang tergabung dalam MKKS.
"Sekaligus mengadakan rapat koordinasi. Biasanya Rakor kami adakan di sekolah yang ada di tengah kota, namun kali ini atas kesepakatan teman-teman MKKS, rapat diadakan di SMPN 21 nan jauh di ujung barat di Teluk Waru,” kata Muhaimin.
"Saya sempat kaget sekaligus surprise melihat kondisi
SMP 21 yang sangat jauh berbeda saat pertama kali saya diamanahi menjadi kepala Dinas Pendidikan mei 2015, dimana pada akhir tahun 2016 saya pernah datang ke
sekolah ini dengan maksud untuk menjadi Pembina Upacara hari Senin. Tanpa
memberitahukan kepala sekolah, jam 06.15 saya ditemani pengawas sekolah Pak
Sonaji menuju Teluk Waru. Alhamdulillah jam 07.00 tepat saya sampai di SMP 21,
namun suasana sekolah masih sangat sepi. Saya dan Pak Sonaji menjadi orang yang datang
pertama kali, sambil menunggu saya mampir di SD 21 yang letaknya bersebelahan
dengan SMP 21. Setali tiga uang di SD 21 juga sepi belum ada yang datang,
akhirnya kami keliling melihat suasana sekolah yang sangat gersang, kotor dan
berdebu di hampir di semua sudut sekolah, hampir tidak pohon dan tanaman
produktif," beber Muhaimin.
Diakui Muhaimin, saat itu kamar mandi sangat kotor dan bekas lumpur
menempel di lantai sampai mengering, bak kamar mandi kosong tidak ada air
mengalir.
"Saya sempat berpikir bagaimana kalau guru-guru dan anak-anak ingin membuang hajat, pasti akan sangat kesulitan. Sekitar jam 08.15 murid dan guru-guru sudah mulai berdatangan, rupanya kedatangan mereka menunggu jadwal kapal klotok dari Kampung Baru yang mengangkut mereka ke Teluk Waru, sehingga kadang terlambat karena menyesuaikan jadwal klotok yang berangkatnya juga tergantung suasana ombak di laut Kampung Baru,” ujar Muhaimin.
"Saya sempat berpikir bagaimana kalau guru-guru dan anak-anak ingin membuang hajat, pasti akan sangat kesulitan. Sekitar jam 08.15 murid dan guru-guru sudah mulai berdatangan, rupanya kedatangan mereka menunggu jadwal kapal klotok dari Kampung Baru yang mengangkut mereka ke Teluk Waru, sehingga kadang terlambat karena menyesuaikan jadwal klotok yang berangkatnya juga tergantung suasana ombak di laut Kampung Baru,” ujar Muhaimin.
Namun saat kunjungan Sabtu (5/8/2017) setelah 2 tahun berlalu dan sudah
terjadi 3 kali pergantian kepala sekolah SMP 21 sudah menjadi sekolah yang bersih,
teduh dan aneka tanaman produktif tumbuh di halaman sekolah yang dulunya gersang.
"Begitu juga SDN 21 yang kini tampak hijau. "Penampilan" SMP dan SD yang sama-sama angka 21 tidak kalah dengan sekolah di kota. Sengaja saya mengajak seluruh kepala sekolah untuk berkunjung di SMP 21 agar mereka juga bisa berempati dan bisa merasakan bagaimana gigihnya para guru dengan tulus ikhlas mencerdaskan anak-anak Balikpapan di tempat yang sangat jauh dan terpencil,".
"Begitu juga SDN 21 yang kini tampak hijau. "Penampilan" SMP dan SD yang sama-sama angka 21 tidak kalah dengan sekolah di kota. Sengaja saya mengajak seluruh kepala sekolah untuk berkunjung di SMP 21 agar mereka juga bisa berempati dan bisa merasakan bagaimana gigihnya para guru dengan tulus ikhlas mencerdaskan anak-anak Balikpapan di tempat yang sangat jauh dan terpencil,".
"Saya
berpesan kepada para guru bahwa mereka adalah insan yang sangat mulia, di saat
guru lain tergoda mengajar di tengah kota tapi mereka tetap ikhlas berada di
tempat terpencil bersama anak-anak bangsa yang memerlukan bimbingan dari orang-orang yang
ikhlas dan berhati mulia," .
Hampir separo dari kepala sekolah yang saat ini ada di
tengah kota, dahulunya pernah menjadi kepala sekolah di SMP 21, termasuk Alipatan kepala sekolah pertama di SMP 21 tahun 2002, yang kini menjadi pengawas
SMP di Disdikbud.
"Pak Alipatan juga sempat cerita bagaimana suka dukanya menjadi bagian dari SMP 21. Saya sampaikan anggap saja bahwa SMP 21 adalah "Kawah Candradimuka" bagi kepala sekolah baru yang ingin berprestasi di masa mendatang. SemogaSMP 21 saat ini berstatus sekolah Adiwiyata Kota, masih jauh dan sangat panjang perjalanan untuk sampai ke Adiwiyata Mandiri. Namun dengan tulus ikhlas dan kerja keras kepala sekolah, para guru dan seluruh siswa saya yakin pasti sekolah ini akan mampu. Indikatornya sudah sangat jelas, di samping suasana lingkungan sekolah yang mulai asri, sekolah ini juga merupakan 1 dari 30 sekolah yang diberikan "tantangan" oleh Bank Indonesia sebagai sekolah peduli inflasi tahun 2017,".
"Dari 1.000 bibit cabai yang dibagikan, sudah 350 bibit yang disemai dan tumbuh dengan suburnya. Bahkan mungkin sekolah-sekolah di kota masih belum memulai melakukan penanaman. Saking himungnya tadi saya sempat berjanji dengan kepala sekolah dan guru-guru untuk panen perdana akan kita mohon kesediaan Bapak Walikota yang melakukan," kata Muhaimin.
"Pak Alipatan juga sempat cerita bagaimana suka dukanya menjadi bagian dari SMP 21. Saya sampaikan anggap saja bahwa SMP 21 adalah "Kawah Candradimuka" bagi kepala sekolah baru yang ingin berprestasi di masa mendatang. SemogaSMP 21 saat ini berstatus sekolah Adiwiyata Kota, masih jauh dan sangat panjang perjalanan untuk sampai ke Adiwiyata Mandiri. Namun dengan tulus ikhlas dan kerja keras kepala sekolah, para guru dan seluruh siswa saya yakin pasti sekolah ini akan mampu. Indikatornya sudah sangat jelas, di samping suasana lingkungan sekolah yang mulai asri, sekolah ini juga merupakan 1 dari 30 sekolah yang diberikan "tantangan" oleh Bank Indonesia sebagai sekolah peduli inflasi tahun 2017,".
"Dari 1.000 bibit cabai yang dibagikan, sudah 350 bibit yang disemai dan tumbuh dengan suburnya. Bahkan mungkin sekolah-sekolah di kota masih belum memulai melakukan penanaman. Saking himungnya tadi saya sempat berjanji dengan kepala sekolah dan guru-guru untuk panen perdana akan kita mohon kesediaan Bapak Walikota yang melakukan," kata Muhaimin.
"Akhirnya selamat kepada Pak H Affandi kepsek SMP 21
beserta para guru dan seluruh siswa. Insya Allah ketulusan bpk/ibu sdh tercatat
menjadi pahala di akhirat kelak. Terima kasih bapak/ibu sudah mengajarkan kepada kami bagaimana berbuat dengan niat
yang tulus,” tandas Muhaimin. (*)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar