BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID–Senin (31/7/2-17) bendungan Teritip di Provinsi
Kalimantan Timur secara resmi mulai diisi air atau impounding oleh Kementerian
Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Bendungan Teritip merupakan bagian dari
program pemerintah dalam membangun 65 bendungan selama lima tahun Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, : “Sejak 2015
hingga sekarang, tujuh waduk telah diselesaikan pembangunannya, yaitu Waduk
Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati di Jawa Timur, Nipah di Madura, Payaseunara
dan Rajui di Aceh, serta salah satunya Teritip di Kalimantan Timur.”
Proses
impounding secara langsung dipimpin oleh Dirjen SDA Kementerian PUPR Imam
Santoso dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini juga.
“Bendungan Teritip telah memperoleh sertifikat dari Komisi Keamanan Bendungan
sehingga sudah layak untuk dilakukan pengisian airnya," kata Imam Santoso.
Bendungan
Teritip dimaksudkan untuk menambah pasokan air bersih di Kota Balikpapan,
mengingat sebelumnya cadangan air bersih masyarakat Balikpapan hanya bergantung
pada Bendungan Manggar dengan pasokan 1.000 liter/detik. Namun, dengan
kebutuhan masyarakat akan air bersih yang terus menerus bertambah, kapasitas
Bendungan Manggar pun tidak lagi memadai.
Kehadiran
Bendungan Teritip sangat dinanti masyarakat Balikpapan untuk menambah pasokan
air bersih. Imam berpesan kepada Pemerintah Kota dan masyarakat sekitar untuk
dapat merawat kelestarian bendungan dengan menjaga kondisi hulu dari bendungan,
sehingga kapasitas dan kualitas air dapat terjaga sesuai standar yang telah
ditetapkan.
"Dengan menjaga kondisi hulu Bendungan yakni Daerah Aliran
Sungai Teritip juga dapat mencegah terjadinya sedimentasi sehingga memperpanjang
usia bendungan," ujarnya.
Hadir
pada acara tersebut Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Kepala Pusat Bendungan
Ditjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih dan Kepala Balai Wilayah Sungai
(BWS) Kalimantan III Ditjen SDA Kementerian PUPR Arief Rachman.
Bendungan
yang dimulai pembangunannya sejak tahun 2014 tersebut memiliki luas genangan
94,80 hektar dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik dengan urugan tanah
setinggi 10,5 meter dan panjang 650 meter serta bangunan pelimpah sepanjang 20
meter.
Salah
satu manfaat utama dari bendungan tersebut yakni menambah pasokan air baku Kota
Balikpapan sebesar 250 liter/detik dari saat ini sebesar 1.000 liter/detik yang
dipasok dari Bendungan Manggar. Kebutuhan air baku Kota Balikpapan sendiri
mencapai 1.600 liter/detik.
Bendungan
Teritip memiliki dua pompa, dengan satu pompa lagi difungsikan sebagai pompa
cadangan. Air dari bendungan kemudian dialirkan menggunakan pompa ke PDAM.
Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp 261,55 miliar, dengan kontraktor PT
Waskita Karya Tbk dengan lama masa pekerjaan selama 3 tahun sejak 2014-2016.
Guna
mendukung pemanfaatan bendungan tersebut pada tahun 2017 ini juga sedang
dilaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip diatas lahan
seluas 5 hektare yang akan rampung pada tahun 2018. Selain berasal dari
Bendungan Teritip sebesar 250 liter/detik, air baku bagi IPA Teritip juga akan
dipasok dari Embung Aji Raden sebesar 150 liter/detik.
Kepala
BWS Kalimantan III Arief Rachman mengatakan selain sebagai sumber air baku,
Bendungan Teritip bisa diandalkan saat musim kemarau tiba, ketika Bendungan
Manggar mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang. Di musim hujan,
Bendungan Teritip difungsikan sebagai waduk tadah hujan dan pengendali banjir.
Selain
sebagai sumber air baku, Bendungan Teritip juga dapat menjadi salah satu
destinasi wisata karena sudah disipakkan ruang terbuka hijau termasuk beberapa
gazebo untuk tempat beristirahat. Desain bangunan kantor BWS Kalimantan III
yang berada di lokasi Bendungan Teritip juga dilengkapi motif khas Kalimantan
Timur.
"Untuk potensi pariwisata kami akan koordinasi dengan Pemerintah
Kota. Meski demikian di bendungan ini tidak boleh ada keramba karena bisa
mencemari kualitas air baku," ujar Arief.
Walikota
Balikpapan Rizal Effendi mengucapkan terima kasih atas dukungan dari
Kementerian PUPR dalam pembangunan Bendungan Teritip, termasuk dukungan
pembebasan lahan sebagian bidang yang dibutuhkan. (*beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar