Haidir :Tugas Kami Mendistribusi, Bukan Membangun
Haidir Effendi |
Secara definisi, desalinasi air laut sebuah proses yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi makhluk hidup seperti flora dan fauna termasuk juga manusia.
Selama ini waduk yang ada di Kota Balikpapan selalu mengandalkan pasokan dari tadah air hujan dan saluran dari hulu sungai yang volume airnya kurang melimpah. "Di saat musim panas atau kemarau, bendungan dan waduk kering, tidak bisa berfungsi secara baik. Hanya mengandalkan sumber air dari bendungan adalah langkah yang kurang tepat. "Kita akan coba memakai desalinasi air laut," ujar Wali Kota Rizal Effendi.
Mengenai hal itu, Direktur Utama
Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan, Haidir Effendi, menambahkan,
lembaganya sangat setuju bila ada pengadaan desalinasi air laut di Kota
Balikpapan.
"Kami yang bukan memodali.
Saya dengar ada investor yang mau membiayai. Setuju saja ada desalinasi air
laut. Kami nanti yang tugasnya mendistribusikannya, bukan yang membangun,"
ungkap Haidir.
Pengalaman yang sekarang, PDAM
masih mengalami pil pahit. Banyak warga yang mengajukan sambungan baru ke PDAM
namun belum bisa menyanggupinya. PDAM tidak bisa berbuat banyak. Sumber air
yang ada di Balikpapan sangat terbatas, tidak seimbang dengan jumlah permintaan
warga yang jauh lebih besar.
Kondisi pasokan air sekarang ini
yang baru bisa terpenuhi adalah 1200 liter per detik. Padahal ideal tahun ini
ditargetkan harus 1.600 liter per detik. "Sudah banyak yang mengajukan sambungan
baru tapi kami belum bisa segera penuhi. Kami masih kebingungan mencari sumber
airnya. Di Balikpapan sulit," tandas Haidir (*/beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar