Kearifan budaya Desa Sasadu, Halmahera Barat |
JAILOLO, KABARINDONESIA.CO.ID-Hari ke-5, ekspedisi Terios 7 Wonders - Wonderful Moluccas mengajak
peserta merasakan kearifan budaya Desa Sasadu di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.
Sebanyak 15 peserta ekspedisi baik, dari jurnalis, blogger dan tim Terios 7
Wonders, menggunakan 4 unit Terios R Adventure yang terdiri dari 1 Terios MT dan 3 Terios AT.
Setelah
menempuh perjalanan sejauh 176 kilometer, dengan rute Wasile – Sofifi – Jailolo, Tim
Terios 7 Wonders – Wonderful Moluccas
disambut kehangatan warga Desa Sasadu dengan Tarian Dabi-dabi. Tarian dilakukan oleh 2 perempuan dan 5 laki-laki desa Sasadu yang mengenakan
pakaian adat. Kemudian tim diajak berkeliling oleh kepala adat, Thomas Salasa.
Tim Terios 7 Wonders “Wonderful Moluccas” melihat rumah adat Sasadu,yang bentuknya simpel dan unik. Rumah adat Sasadu
diwariskan secara turun temurun kepada Suku Sahu di Halmahera Barat. Sasadu
berasal dari kata Sasa – Sela – Lamo
atau besar dan Tatadus – Tadus atau
berlindung. Sasadu
memiliki arti “berlindung di rumah besar”. Rumah ini digunakan untuk tiga acara
besar, yaitu perkawinan, makan bersama saat musim panen sebagai rasa syukur,
dan musyawarah desa.
Rumah
panggung ini dibangun menggunakan bahan kayu sebagai pilar atau tiang penyangga
dari batang pohon sagu dan anyaman daun
sagu sebagai penutup atapnya. Rumah ini memiliki dua pijakan
tangga yang terletak di sisi kiri dan kanan tanpa menggunakan paku, tetapi dengan bahan alami yaitu pasak kayu
untuk memperkuat sambungan dan tali ijuk sebagai pengikat rangka atap.
Rumah adat Sasadu
tidak memiliki pintu dan sisi-sisinya tidak memiliki dinding penutup. Untuk
memasuki rumah adat Sasadu, seseorang harus merunduk karena atap yang rendah. Hal
ini memiliki makna penghormatan pengunjung tamu kepada tuan rumah. Bentuk rumah
adat secara umum menggambarkan burung garuda
berkepala dua yang sedang melindungi atau mengerami anaknya, dengan maksud
melindungi masyarakat atau Suku Sahu.
Selesai
berkeliling, Tim Terios 7 Wonder Wonderful Moluccas disuguhi
minuman hasil produksi rumahan
yang bernama Gurnas, yakni hasil fermentasi
anggur, nanas dan gula aren.
Usai
merasakan keramahtamahan Suku Sahu, tim ekspedisi Terios 7 Wonders – Wonderful Moluccas melanjutkan
perjalanan lagi sejauh 144 km ke
Tobelo di Halmahera Timur, untuk
beristirahat, memulihkan tenaga untuk selanjutnya menyeberang ke P. Morotai esok harinya.
“Kami senang Sahabat Jurnalisdan Blogger menikmati perjalanan ke Desa
Sasadu. Semoga perjalanan Wonderful Mollucas memberi kenangan
tak terlupakan bagi peserta. Terios
terbukti sebagai
sahabat di perjalanan. Kami berharap, kearifan Desa Sasadu dapat menyebar
keseluruh masyarakat Indonesia, ” ujar Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT
Astra Daihatsu Motor. (*/tw)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar