BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Program hibah air minum PDAM Balikpapan bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) 2017, menggunakan mekanisme Output Base, diperlukan Baseline Survey sebelum dilaksanakan pengadaan SR. Baru–baru ini
Tim Program MBR PDAM Balikpapan 2017 melakukan monitoring di lapangan untuk
memastikan pemasangan SR tahap pertama program MBR 2017.
Ketua
Pelaksana Teknis MBR 2019, H. Sungkowo Saat ditemui di lokasi pemasangan SR
tahap pertama program MBR baru-baru ini
mengatakan, saat ini pihaknya melakukan pemasangan Sambungan Rumah (SR) tahap
pertama sabanyak 302.unit
Untuk
tahap pertama dilakukan SR di 10 lokasi dengan total jumlah pemasagan
SR 302, antara lain Jl Satu Kampung Timur RT 14, Jl Wono Agung Km 6 RT 30,
Jl. Srat Satu Kampung Timur RT 10, Jl Telindung RT 84, Jl Puncak Permai RT
58, Jl Perum Ramayana RT 38, Jl Perum Ramayana RT 24, 38, 41,24, Jl Terminal
Batu Ampar RT 64.
Di samping itu Ketua RT 64 Kelurahan Batu Ampar Syamsuri mengatakan, sangat bersyukur sekali mulai hari ini warga dapat menikmati air bersih PDAM. "Saya beserta warga kami sudah 7 tahun menggunakan air sumur bor," kata Syamsuri.
"Saya
mewakili warga RT 64 mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak PDAM yang
telah menyalurkan bantuan hibahnya kepada RT kami, mudah-mudahan perusahaan
daerah air minum tambah maju dan terus berkembang serta dapat memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Balikpapan," imbuh dia.
Selain itu salah satu warga RT 07 Kelurahan Gunung Samarinda Baru Siti Rokaiyah menyampaikan senang sekali sudah dapat menikmati air bersih PDAM.
"Daerah kami sudah 10 tahun belum menikmati air bersih PDAM, Alhamdulillah dengan adanya program MBR ini sekarang saya sudah bisa nikmati air PDAM, selain lebih murah dengan DP Rp.500,000 sisanya juga dapat di angsur selama 12 bulan, terima kasih PDAM," katanya.
Sebelum SR telah dielesaikan beberapa tahap
seperti Baseline Survey dilakukan untuk mengetahui jumlah dan posisi penerima
manfaat sebagai indikator input sebelum dilakukan pengadaan SR di daerah
penerima hibah tersebut.
“Kami bersama konsultan telah melakukan baseline survey program MBR 2017, dalam rangka mengambil dokumentasi dan titik koordinat terhadap seluruh calon pelanggan,” ungkap Sungkowo.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan posisi penerima manfaat MBR PDAM Balikpapan serta untuk melihat kondisi social ekonomi masyarakat tersebut.
"Setelah kita melakukan baseline survey, kita akan melakukan kegiatan spot chek regional coordinator konsultan untuk wilayah yang menerima manfaat program MBR PDAM Balikpapan. Kegiatan program MBR 2017 tersebut terbagi menjadi tiga tahap dari tiga kecamatan yang ada di Balikpapan. Antara lain Kecamatan Balikpapan Kota, Kecamatan Balikpapan Timur, Kecamatan Balikpapan Utara," kata Sungkowo.
“Selain
mengetahui jumlah dan posisi (distribusi) penerima manfaat, Baseline Survey
juga dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat penerima
manfaat dan kondisi pelayanan daerah penerima hibah. Kegiatan Baseline Survey dilaksanakan oleh Tim Konsultan Baseline yang
disetujui oleh Ditjen PU,” tambahnya.
Adapun lingkup tugas tim konsultan baseline survey ini adalah Konfirmasi calon penerima manfaat yang belum tersambung dan terdaftar sebagai pelanggan PDAM,
Konfirmasi daftar pelanggan PDAM eksisting di wilayah pelayanan calon penerima manfaat yang diusulkan. Survey kondisi sosial ekonomi dan kondisi tempat tinggal calon penerima manfaat, Meneliti kesesuaian calon-calon penerima manfaat dengan kriteria yang ada, memastikan bahwa daftar calon sudah didukung dengan survei kemauan menyambung.
"Menyusun laporan baseline survey yang berisi daftar kelayakan calon penerima manfaat.
Setelah baseline survey selesai akan dilaksananakan Kegiatan Verifikasi. Kegiatan Verifikasi akan dilaksanakan oleh Tim konsultan verifikasi yang disetujui oleh Ditjen Cipta Karya. Verifikasi dilakukan berdasarkan daftar penerima manfaat hasil baseline survey yang telah disetujui,” pungkasnya. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar