Juni 13, 2017

Masyarakat Banyak Memprotes : Jatah BL Hanya 4 RT per Zona




Pengumanan BL di SMAN 2 Balikpapan (beny/kk)
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Ruang gerak calon siswa SMA semakin dibatasi. Pasalnya, mulai tahun ini calon siswa tidak bisa mendaftar di sekolah favorit yang di berada di luar zona yang ditentukan. Setiap calon siswa hanya boleh mendaftar maksimal di tiga SMA negeri terdekat dari tempat tinggal, ditambah satu SMK. 


Pembagian zona ini telah diatur dalam petunjuk teknis (juknis)  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA 2017/2018 yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak. Sebab, akan banyak siswa berprestasi yang tak bisa mendaftar ke sekolah favorit yang siswa inginkan selama ini. 


Ibu-ibu mengeluhkan jatah BL yang hanya untuk 4 RT (beny/kk)
Dengan adanya aturan baru sistem zona PPDB di SMA/SMK tahun ini, diprotes banyak pihak, seperti seorang ibu warga Strat Satu Kelurahan Gunung Samarinda kepada kabarkaltim.co.id mengatakan,  ingin menyekolahkan anaknya di SMA 2, ditolak dengan alasan bukan zona anaknya. 

"Kami sebagai warga Gunung Samarinda yang tempat tinggal satu kelurahan dengan sekolah SMA sangat protes dengan cara pemerintah mengeluarkan aturan yang menyengsarakan rakya kecil,” tegas si ibu dengan mengeluarkan air mata karena anaknya ditolak. 


"Kalau memang pemerintah mengeluarkan aturan setiap SMA/SMK  BL-nya hanya warga RT lingkungan sekolah, karuan pemerintahannya membangunkan saja sekolah setiap 4 RT di Balikpapan. Pemerintah sekarang tidak berpihak sama rakyat, malah mempersulit,” tegas si ibu lagi. 


Sementara salah satu tokoh pemuda Balikpapan Gabriel mengungkapkan, masalah zonasi, pemerintah daerah harus membentuk karakter kualitas tiap-tiap guru yang ada di lingkungan itu dulu. 

"Contohnya saja seperti anak-anak kita yang di Sepinggan mau masuk SMA 1 saja tidak bisa, semetara sekolah SMA/SMK yang ada di Timur bisakah memenuhi kebutuhan muridnya? Kalau seperti itu jumlah BL-nya harus diperbanyak,” tegas Gabriel. 


"Seharusnya pemerintah daerah khususnya Balikpapan tolong diperjuangkan rakyatnya agar bisa sekolah di lingkungannya dengan cara Bina Lingkungannya (BL) diperbanyak. Kalau dibatasi yang lainnya mau sekolah kemana? Kasihan anak bangsa, pemerintah daerah harus melihat dulu kemampuan kualitas masing-masing sekolah itu dulu itu yang terpenting,” ucapnya. 


Menurut dia, karena pengaruh sekarang orang tua mencari sekolah-sekolah favorit buat anaknya dan sekarang jadi incaran orang. Ia kembali menegaskan seharusnya provinsi tidak bisa serta merta langsung mengambil sikap seperti ini, harusnya dicoba dulu, apakah daya  tampungnya memenuhi syarat atau tidak. 

"Kalau belum memenuhi syarat, saya rasa belum bisa diterapkan hal itu,” tandas Gabriel. (beny)      
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM