Akhmadi Baharuddin. (baharsikki/kk) |
Diungkapkan, dalam pertemuan penting secara nasional di pulau Jawa beberapa hari lalu. Memang salah satu topik pembahasan belum beratanya layanan pendidikan di seluruh pelosok tanah air. Karena Kutim merupakan bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, Red), maka persoalan belum merata akses pendidikan di kota dengan di perdesaan juga masih terjadi.
Oleh karena itu, tantangan membangun dunia pendidikan di Kutim harus mengutamakan peningkatan kualitas SDM, menyusul perbaikan mutu sarana dan prasarana sekolah sebagai penunjang dalam mencerdaskan anak bangsa. Kompetensi guru harus disesuaikan dengan bidang studi yang diajarkan. Untuk itu, data base tenaga pendidik dan kependidikan dan data intrastruktur harus valid. Ini dimaksud agar guru yang mengajar di masing-masing sekolah betul-betul sesuai kualifikasi pendidikan yang mereka miliki.
Guru tidak sesuai kualifitasi pendidikan dengan bidang studi yang diajarkan harus dievaluaasi. Kalau perlu dipindah mengajar sehingga ilmu yang diajarkan sesuai disiplin ilmu yang dimiliki gurunya. Negara Jepang misalnya, tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang memadai. Tapi kenapa mereka bisa menjadi negara maju. Itu menurut Akhmadi, karena mutu SDM yang diprioritaskan untuk dibenahi.
"Bukan berarti kami abaikan pembenahan di sektor sarana dan prasarana sekolah. Tapi yang terpenting adalah peningkatan mutu SDM-nya. Kalau gurunya berkualitas, insya Allah mencetak murid-murid cerdas berkarakter, bermoral dan berpengetahuan," harap Akhmadi ketika ditanya soal ketimpangan pendidikan di daerah yang beranjak usia 18 tahun setelah dimekarkan dari Kabupaten Kutai berdassar Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.
Masih adanya sekolah negeri yang sarana pembelajaran melantai, Pemkab Kutim terus berupaya membenahi dunia pendidikan dengan beragam terobosan. Di antaranya, nantinya dai pembangunan masuk sekolah mengajarkan ilmu agama. Mengenai kesehatan, penyalahgunaan narkoba juga akan diajarkan di sekolah-sekolah. Dengan begitu, anak didik punya pekal mental agama kokoh, serta mengerti bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk mewujdukan SDM yang berkualitas harus didukung iman dan takwa serta kesehatan yang memadai. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar