April 26, 2017

Perlunya Pengelolaan Sampah secara Terpadu

Workshop Program Community Center Bank Sampah

Workshop di rumah jabatan Wali Kota Balikpapan (beny/kk)
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Workshop Program Community Center (Kampung Keratif) Bank Sampah se-Balikpapan berlangsung di aula rumah jabatan wali kota, Rabu (26/04/2017) yang dihadiri para pegiat dan pengelola Bank  Sampah se-Balikpapan.

Salah satu permasalahan yang dimiliki oleh Kota Balikpapan sebagai kota besar adalah pengelolaan sampah.  "Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Kota Balikpapan, jumlah sampah yang dihasilkan semakin bertambah,” kata Staf Ahli Pemerintahan Kota Balikpapan Drs Arbain Side yang mewakili Wali Kota Balikpapan. 
 
Berdasarkan data tahun 2015 jumlah timbunan sampah harian Kota Balikpapan mencapai 515 ton per hari. Jumlah ini akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di sisi lain, area tempat pembungan sampah (TPA) Manggar sangatlah terbatas. 


Arbain 
"Peningkatan jumlah timbunan sampah yang tidak dikelola sebelumnya tentu saja secara langsung akan mengurangi usia tempat pembuangan sampa(TPA) Manggar yang saat ini telah masuk ke zona 4 dikarenakan zona 1 hingga zona 2 telah penuh,” katanya.  

Oleh karean itu, diperlukan pengelolaan sampah yang dilaksanakan secara terpadu dan sistematik peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan pihak swasta perlu digalang untuk terus  berinovasi dan berinvestasi dalam usaha kegiatan pengelolaan sampah dalam upaya untuk mewujudkan Zero Waste to Landfill atau 0 sampah ke TPA. 

"Saya menyambut baik progam Corporete Social  Responsibility (CSR) dari Yayasan Unilever yang dikelola oleh Ecco Walibar, yang telah sukses melakukan pembinaan program bank sampah di Kota Balikpapan. Saya mengucapkan selamat kepada Yayasan Unilever Ecco Walibar dan pengurus kelompok swadaya masyarakat (KSM) Mandiri Balikpapan Sejahtera, yang telah membentuk satu lagi bank sampah di Kota Balikpapan," kata dia.  

Diharapkan melalui program bank sampah ini dapat terus berjalan untuk terus membantu masyarakat dan pemerintah kota dalam hal pengelolaan sampah, serta berdampak positif bagi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. 


Semetara Ketua Ecco Walibar,Sri Ismudiati menambahkan, untuk workshop ini adalah program tambahan dari bank sampah, jadi setiap bank sampah yang sudah terbentuk dibentuk community center. 

"Keinginan kami bank sampah itu di RT-nya punya icon produk dari sisi ekonominya UKM, menjadikan Kampung Kreatif. Jadi kami menjadikan bank sampah ini sebagai  pillot project kami bahwa dengan biaya yang sedikit tapi bisa merubah lingkungannya sehingga dia punya icon tersendiri ini yang kita harapakan,” kata Sri. (beny)    
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM