Lusiano : BUMN Perminyakan adalah Leader Perusahaan Berwasasan Lingkungan Hidup
Lusiano |
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Aktivis Dayak Borneo yang juga pengamat perminyakan Kalimantan Ir Lusiano SH MBA angkat suara soal perluasan kilang Pertamina di Kota Balikpapan dan juga mengenai analisa dampak lingkungan (Amdal). Lusiano yang juga advokat itu menegaskan, yang melanggar keamanan kilang adalah dengan dirambahnya area konsesi Pertamina untuk pengolahan minyak dan eksploitasi minyak, dan perambahan itu terjadi di mana-mana.
"Penanaman sawit di Karang Anyar Balikpapan adalah perlakuan untuk mengamankan konsesi kilang dari perambahan, begitu juga hutan seputaran Gunung Dubs dan Gunung Sepuluh, rawan perambahan pemukiman masyarakat. Dahulunya area tersebut dan sangat terjaga dari perambahan, aman dan terkendalinya Hutan seputaran Pancur, Gunung Dubs, Gunung Sepuluh, sejak masa BPM sampai beralih ke Negara/Pertamina diamankan dijaga oleh Negara/Pertamina, justru perambahan pemukiman yang mengancam Amdal kilang," beber Lusiano.
"Kalau berbicara Pertamina kita berbicara milik Negara dan kepentingan Negara," tegasnya lagi.
Lanjut Lusiano, jika berbicara lahan area konsensi eks BPM ke Pertamina/Negara, sepatutnya melihat peta awal tanah konsensi eks BPM/Pertamina/negara. Awalnya sangat aman, tapi dirambah dan dilanggar dengan pemukiman-pemukiman umum.
"Kalau Pertamina/negara. embali ke peta awalnya, Gunung Dubs, Prapatan sampai pantai Klandasan, Gunung Pasir, kantor perumahan Unocal dan lain-lain, Karang Jati, Gunung Pipa, Kebun Sayur dan lain-lain, termasuk Hotel Blue Sky, ada tanah Pertamina itu. Jalan Dahor ke atas Jalan Kilat dan lain-lain, itu eks konsesi Pertamina. Haha Pertamina/Negara merambah atau dirambah hahaha," seru Lusiano.
Disebutkan Lusiano, sejarah jalan terpanjang di Balikpapan adalah eks kegiatan perminyakan semasa BPM : Balikpapan-Samboja adalah jalan dan konsensi jalur pipa minyak dari Samboja ke kilang Balikpapan. Termasuk Bandara Sepinggan dan Pelabuhan 0 sekarang menjadi pelabuhan umum. "Bisa cek lihat peta pelepasan pemberian konsesi perminyakan di Balikpapan dari Kesultanan Kutai Kertanegara ke BPM yang akhirnya menjadi BUMN Pertamina. Jadi dari luasan konsesi itu dari segi Amdal Lingkungan Hidup, aman. Yang membuat tidak aman, ada perambahan pemukiman penduduk dan perkantoran yang di luar Pertamina yang mendekati dan memasuki area konsesi Pertamina," beber dia.
Lusiano tak mengelak, BPM/Belanda dari masa penjajahan sangat peduli dengan Amdal yang dilanjutkan Pertamina/negara. Sebut Lusiano, satu-satunya BUMN yang sangat peduli dengan Amdal dan lingkungan hidup, adalah BUMN perminyakan negara ex BPM, SHELL, Permina/Pertamin/Pertamina. Sebelum kita heboh-heobah soal Amdal di abad kemerdekaan ini, dan bahkan dapat dikatakan perusahaan negara ex BPM ini sebagai leader perusahaan yang berwawasan Lingkungan Hidup hidup dan Keselamatan Kerja," tutup Lusiano. (tw)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar