Gazali Rachman |
Adapun kebutuhan masyarakat
normalnya sebanyak 1.600 liter per detik atau masih kekurangan 400 liter
per detik. Waduk Teritip sedianya sanggup
menggelontorkan air bersih sebanyak 250 liter per detik. Walaupun tidak langsung
menutupi kekurangan, tetapi paling tidak bisa sedikit mengurangi daftar tunggu
di tingkat pelanggan.
"Kita itu berapa pun dapat air
baku kita syukuri, paling tidak keluhan di masyarakat bisa berkurang,"
ungkap Direktur Umum PDAM Gazali Rachman, Selasa (7/3/2017).
Mengenai progres Waduk Teritip,
tahun 2017 pemerintah provinsi sedang melakukan lelang terhadap pembangunan
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) yang lokasinya tak jauh dari
waduk.
Jika proses itu lancar
pelaksanaanya, Gazali yakin pada tahun 2018 proyek senilai Rp 248 miliar itu
bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Walaupun tahun ini IPAM jadi
dibangun, air waduk harus dikuras terlebih dahulu, karena saat ini masih
terkontaminasi akar pohon yang mati. Kejadian ini menyebabkan air menjadi
berwarna," katanya.
Terkait kekurangan air di
Balikpapan, selain membangun Waduk Teritip pemerintah sedang memproses
pembebasan lahan untuk embung Haji Raden yang lokasinya juga di Balikpapan
Timur. (*/beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar