Jadi pencegahan dan
mengatasi kebakaran, itu semestinya dimulai dari lingkungan rumah tangga. Oleh
karena itu, tiap ada kunjungan murid TK di kantor PMK Bontang yang beralamat di
Jl Pierre Tendean, diminta orangtua murid ikut hadir. Murid TK dikenalkan pada
profesi kebakaran, dan orangtua mendapat penyuluhan. Ini dilakukan karena
keterbatasan anggaran. Kalau dahulu petugas PMK mendatangi kelurahan untuk
melakukan penyuluhan. Penyuluhan ke kelurahan se- Kota Bontang selama 5 tahun
ternyata tidak tepat sasaran. Karena
yang ikut penyuluhan kebanyakan orang di kelurahan itu sendiri, tapi
masyarakatnya banyak tidak tersentuh.
“Dengan tidak
dianggarkannya lagi penyuluhan di kelurahan, maka pembinaan tetap jalan. Yakni
melakukan penyuluh kepada orangtua murid TK. Biar efisien dan efektif. Sekali
layar berkembang, dua tiga pulau terlampui,” papar Nyoto sesaat mempraktikan
cara memadamkan api dengan handuk di halaman kantornya, Kamis (23/3/2017).
Murid TK Al-Iksan praktik menyemprotkan air. (baharsikki/kk) |
Nyoto menyatakan,
kebakaran bisa disebabkan alam, dan bisa pula penyebabnya manusia. Yang
dimaksud kebakaran, adalah api yang tidak terkendali dan menimbulkan kerugian.
Kebakaran terjadi karena ada 4 unsur di situ, di antaranya, ada bahan bakar, ada
oksigen, dan ada reaksi kimia. Salah satu unsur
sumber kebakaran tidak ada maka dipastikan tidak terjadi kebakaran.
“kalau kebakaran
kompor di rumah saat memasak jangan langsung disiram air. Sebaiknya ambil
handuk basah, baru tutup kobaran api supaya padam. Juga kalau ada korsleting
listrik, dan timbulkan percikan api jangan disiram pakai air, bahaya!. Tapi
bergegaslah menurunkan saklar listrik,” ajak Nyoto
Ibu bapak di rumah
sebaiknya bisa memasang sendiri selang pipa gas kompor. Ini penting karena
siapa tahu mendadak tercium bau karena ada kebocoran gas, maka dengan cepat
lepas katup selang di sambungan tabung gas dengan selang, serta pintu jendela rumah dibuka. Biar udara masuk
agar bisa bernapas lega. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar