SANGATTA,
KABARKALTIM.CO.ID-
Permasalahan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Kenyamukan, sebenarnya Bupati
Ismunandar hendak menyampaikan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dedi
Efendi untuk segera dibenahi terkait
kondisi area bongkar muat, area
tambat kapal milik nelayan, serta pendangkalan alur masuk-keluar kapal di
pelabuhan.
TPI Kenyamukan |
Di
sana, untuk bongkar muat masih semrawut. Untuk bongkar muat hasil tangkapan
nelayan yang belakangan tiba di dermaga TPI, mereka harus mengangkat barangnya
melintasi beberapa unit kapal yang duluan sampai, dan ditambat di situ. Ini
juga masalah.
“Tadinya,
saya mau laporkan ke kepala UPT TPI Kenyamukan soal ini. Tapi terhubung beliau
(Dedi Efendi, Red) lebih duluan menyampaikan
kepada saya prihal persoal-persoalan di TPI Kenyamukan. Ini tidak
apa-apa,” ucap Ismunandar ketika memimpin rapat koordinasi di ruang Meranti,
kantornya Bukit Pelangi, Senin (13/3/2017).
Bupati
Kutim mengatakan, pembangunan TPI Kenyamukan sebaiknya direncanakan secara
komprehensif. Termasuk kawasan pemukimannya, listrik, air, parkiran, dan
fasilitas penunjang lainnya. Ini penting jadi perhatian sungguh-sungguh agar
pembangunan wilayah pesisir sehat dari aspek lingkungan, lancar, dan aman.
Sebelumnya,
Dedi Efendi mengungkapkan, kondisi TPI Kenyamukan. Menurut dia, di sana masih banyak yang perlu
dibenahi. Di antaranya, dermaga pelabuhan nyaris ambruk (turun). Pabrik es
belum ada. Belum memadainya sarana
pengisian bahan bakar minyak solar. Belum tersedia air bersih. Jalan darat menuju TPI masih becek. Belum memadainya listrik. “Genset yang ada di
sana hanya digunakan untuk penerangan, dan tiap malam habiskan lima liter
solar,” bebernya.
Juga
ada persoalan serius di TPI Kenyamukan, untuk masuk saja dibayar. Ada pungutan retribusi di TPI
Kenyamukan, tapi anehnya kepala UPT sendiri belum tahu siapa yang melakukan
pungutan, dan uangnya disetor ke mana. “Saya belum tahu. Saya sendiri saja
kalau mau masuk ke dalam dermaga TPI Kenyamukan harus bayar,” ungkap Dedi
Efendi disambut tawa seisi ruangan pertemuan.
Dalam
rencana ke depan, industri rumah tangga
(home industry) produk berbahan baku
hasil laut dikembangkan di sana. Warga setempat yang tidak melaut meluangkan
waktu untuk meracik pangan atau membuat suvernir di lapak-lapak kisaran
pelabuhan TPI Kenyamukan. Nantinya, juga
ada kuliner siap saji di TPI Kenyamukan sana. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar