Joko Widodo (biro setpres) |
KITA memperingati Hari PERS Nasional, 9 Februari. Ketika dunia sudah semakin tanpa batas. Media Sosial sedang menggempur, setiap orang bisa membuat dan menyebarkan berita, ada banyak sekali konten edukasi, tapi tidak sedikit pula berita-berita bohong (hoax) yang bebas beredar.
Dan ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Inilah era keterbukaan yang mau tidak mau, harus kita hadapi. Masyarakat kita akan semakin cerdas dalam menyikapi. Ini justru akan mendewasakan kita, akan mematangkan kita, akan menjadikan kita tahan uji.
Jadi tidak perlu banyak keluhan kalau mendengar hal-hal yang ada di media sosial, karena ini fenomena semua negara. Saya yakin, meskipun digempur media sosial, media arus utama tidak akan hilang. Keduanya akan sama-sama eksis. Media sosial unggul karena kecepatan, karena nilai aktualisasi. Sementara media arus utama menonjol karena akurasinya dan kedalaman materinya.
Tapi bagaimanapun, saya minta seluruh pihak, hentikan berita-berita bohong dan fitnah yang dapat memecah bangsa, utamanya yang beredar di media sosial. Saya berharap banyak kepada media arus utama untuk meluruskan hal-hal yang bengkok, menjernihkan kekeruhan, dan tidak lantas larut dan malah memungut isu-isu yang belum terverifikasi di media sosial sebagai bahan, junjung tinggi etika jurnalistik,faktualitas, objektif dan disiplin dalam melakukan verifikasi.
Tidak boleh luntur. Saya berharap peringatan Hari PERS Nasional di kota Ambon dapat memperteguh komitmen kita bersama untuk membangun Indonesia yang harmoni dan mewujudkan ekonomi yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamat Hari PERS. (* net/ss)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar