Maulana : Pemilik Armada Sudah Tidak Percaya, Operasional Pertaksian Tidak Berjalan Semestinya
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Rancunya managemen CV Kalung Mas Taxi di bidang
transpotasi pertaksian di Kaltim, dikeluhkan pemilik armada dan sopir.
Kesepakatan pemilik
dan para sopir armada taksi Kalung, melakukan protes dan membuat pernyataan
sikap, di antaranya, pemiliik armada dan supir Taksi Kalung Mas sudah
tidak percaya lagi dengan managemant CV.Kalung Mas yang dipimpin Noormansyah.
”Tidak ada
upaya untuk memajukan perusahaan
sehingga pendapatan harian kami sangatlah kecil. Management CV Kalung
Mas, selama ini hanya memikirkan pemasukan fee operasional dari pemilik armada
tanpa mempedulikan nasib pemilk armada dan supir. Jika terjadi ketetlambatan
terhadap pembayaran gedung, listrik, telepon, radio, dll managemen tidak pernah
peduli sehingg terkadang kantor seringkali tertutup karena kewajiban tersebut
belum terbayarkan, ”kata Maulana-salah satu investor yang memiliki puluhan
armada Taxi Kalung Mas yang mewakil pemilik armada dan sopir.
“Di saat kami
pemilik armada dan supir bermaksud untuk mengurus surat-surat kendaraan baik
perpanjangan kir
kendaraan, pajak/STNK, maupun surat KP/Kartu Pengawasan, dll selalu diminta biaya
administrasi yang jumlah dan aturannya tidak jelas serta tidak transparan. Di saat
kami pemilik armada dan supir bermaksud untuk melakukan peremajaan armada taksi
kami harus membayar administrasi yang cukup besar yaitu anatara Rp 7.500.000
s/d Rp 45.000.000 per 1 unit armada,” jelas Maulana.
Menurut Maulana
yang mewakili pemilik armada dan supir, pernah perusahaan selama 2 (dua)
hari yaitu 18 Agustus 2016 - 19
Agustus 2016 tidak menerima layanan order/pesanan taksi dari costumer di
Samarinda sehingga sopir tidak menerima penghasilan sama sekali. Walaupun
akhirnya melalui Perkumpulan Mitra Taksi Kaltim pada 20 Agustus 2016
layanan order bisa dibuka kembali dengan cara mengusahakan pengadaan kantor cadangan dengan biaya swadaya.
"Jika pemilik armada dan sopir mempertanyakan hal
tersebut di atas,managemen seringkali melakukan tindakan, intimidasi dengan cara
menghambat atau tidak melakukan pengurusan surat –surat kendaraan, mengancam
melakukan pencabutan trayek serta diminta membuat surat pernyataan sepihak yang
hanya menguntungkan pihak perusahaan,” tegasnya.
“Kami pemilik
armada dan sopir Taxi Kalung Mas sudah tidak percaya lagi lagi dengan
management CV Kalung Mas yang dipimpin
oleh Bapak Noormansyah karena managemen tidak melakukan pembayaran Hak
Karyawan tepat pada waktunya dan sering terlambat melakukan pembayaran gaji
karyawan bahkan THR karyawan periode:tahun 2016 sampai dengan saat ini belum
terbayarkan, hal ini jelas merugikan kami karena terkadang karyawan melakukan
aksi mogok kerja sehingga operasional kantor tutup akibat tidak ada karyawan," bebernya.
”Kami pemilik
armada dan sopir Taksi Kalung Mas sudah tidak percaya lagi, karena terhitung sejak Juli 2016 s/d
saat ini perusahaan sudah tidak menjalankan operasional pertaksian dengan
sebagaimana mestinya tanpa ada upaya dan solusi untuk menyelesaikan masalah
walaupun sudah beberapa kali disarankan baik oleh pihak Polda Kalimantan
Timur,” tandas Maulana.
Atas pernyataan
sikap sebagaimana di atas, pemilik armada taksi
dan sopir CV Kalung Mas tidak mendapatkan manfaat sama sekali bermitra dengan
CV Kalung Mas sehingga dengan ini bermaksud untuk mengelola sendiri
operasional armada taksi dan bermaksud memutus hubungan kemitraan dengan
CV Kalung Mas.
”Kepada pihak Pemerintah, dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan
Timur agar dapat membantu kami dalam hal perijinan sehingga kami masih dapat
mencari nafkah untuk kebutuhan hidup kamai dan keluarga kami,” tutup Maulana. (*/beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar