Haidir Effendi |
“Saat ini masih dalam pembahasan perhitungan. Kita tunggu keputusan wali kota dulu, tapi kenaikan di bawah sepuluh persen,” kata Dirut PDAM Balikpapan, Haidir Effendi usai menghadiri coffee morning, Senin(13/2/2017).
Haidir menjelaskan, kenaikan tarif air ini mengikuti laju inflasi, yang mana harga bahan bakar minyak (BBM) serta tarif listrik sudah naik. "Sehingga menambah biaya produksi air PDAM. Barang modal kita naik semua,” tandasnya.
Dia berharap agar cepatnya tarif air PDAM itu dinaikkan oleh Wali Kota Rizal Effendi. Diakuinya, pihaknya tidak punya kewenangan untuk menaikkan tarif air PDAM, tanpa persetujuan Wali Kota Balikpapan.
“Kalau saya maunya secepatnya tarif air PDAM ini naik, karena yang lainnya sudah pada naik,” harapnya.
Disebutkan, saat ini pihaknya mampu melayani hingga 76 persen pelanggan air PDAM, dari 600 ribu lebih jumlah penduduk Kota Beriman. Haidir menginginkan hingga 100 persen seluruh warga Balikpapan mendapatkan layanan air PDAM. Tetapi, hal tersebut tergantung kesiapan Pemkot, dalam menyediakan air baku yang cukup untuk diolah pihaknya.
"Kendalanya air nggak ada yang mau diolah. PDAM hanya operator, yang menyediakan pemerintah,” Kemampuan produksi PDAM saat ini hanya 1.200 liter kubik per detik, yang tersedia untuk 95.500 sambungan pelanggan warga Balikpapan.Yang disediakan pemerintah kota 900 liter,sisanya air sumur bos,” ucapnya.
“Sementara itu, pihaknya menambah 3.000 sambungan baru di 2016 lalu, dengan sisa antrean mencapai 1.900 pelanggan. Tahun lalu PDAM berhasil membukukan penyerahan keuntungan kepada pemerintah kota sebesar Rp 8 miliar,” tuturnya. (*beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar