Johansyah Ibrahim |
SANGATTA,KABARKALTIM.CO.ID- Mei 2017 mendatang, rencana pelabuhan
Kenyamukan resmi beroperasi. Namun peresmian tol laut pelabuhan Kenyamukan di
Kutim terancam molor. Lantaran jalan darat penghubung sepanjang 300 meter itu
tak kunjung dikerja. Padahal Wakil Bupati Kasmidi Bulang Oktober 2016 lalu,
sudah turun lapangan melihat dari dekat kondisi riel lahan di sana.
“Wakil
bupati Kutim sudah tinjau lokasi bulan sepuluh lalu. Namun sampai saat ini
(Senin, 9 Jauari 2017, Red) belum ada tanda-tanda jalan darat penghubung di
sana dikerja. Padahal warga pemilik lahan
di sana tidak mempersoalkan bila lahan itu digunakan,” ungkap Kepala
Dinas Perhubungan Johansyah Ibrahim dalam pertemuan dipimpin wakil bupati Kutim di ruang Meranti, Kantor
Bupati Bukit Pelangi.
Pelabuhan
Kenyamukan merupakan salah satu tol laut wujud nawaicita presiden Joko Widodo
yang akan berfungsi mempermudah transportasi rute Nunukan, Sangatta, Makassar dan Surabaya (pp).
Namun, sangat disayangkan Dinas Pekerjaan Umum atau PU belum melanjutkan
pekerjaan proyek bernilai miliaran rupiah tersebut. “Saya belum tahu kenapa,”
tanya Johansyah Ibrahim.
Kepala
Dinas PU Aswandini menyatakan, pengerjaan badan jalan darat dari Jl. Karya Etam
menuju pelabuhan Kenyamukan sudah selesai yang merupakan tanggungjawab dinas
PU. Terkait sisa jalan darat penghubung yang masuk dalam kawasan 100 hektare,
itu bukan merupakan tanggungjawab dinas PU. “Sisa jalan yang belum
tersambungkan di sana, itu tidak masuk dalam perencanaan dinas PU. Karena itu
jalan, masuk dalam rencana pembangunan satu paket dengan pekerjaan pelabuhan. Jadi
dinas PU tidak memiliki peta rencana untuk itu,” elaknya.
Aswandini
mengatakan, kalau pekerjaan jalan sepanjang 300 meter itu, kini menjadi beban
tanggungjawab dinas PU Kutim, maka sebaiknya data mengenai perencanaan
pembangunan jalan darat penghubung aegera diserahkan ke dinas PU. Biarlah dinas
PU mengerjakan infrastruktur jalan tersebut. “Tak masalah,” pungkasnya.
Mendengar
hal di atas, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekkab Rupiansyah angkat bicara.
“Kalau pekerjaan jalan yang dimaksud itu masih memerlukan waktu lama. Belum
lagi proses lelang. Sementara, operasi pelabuhan Kenyamukan sudah sangat didamba-dambakan
masyarakat,’ terangnya.
Oleh
karena itu, lanjut mantan kepala Bappeda Kutim ini, sebaiknya kedepan
pelaksanaan pembangunan jalan penghubung dilakukan dengan cara tentara masuk
desa (TMD). Karena kalau itu dikerja dengan pola TMD maka proyek itu tidak
perlu lagi melalui proses tender. Bila melalui proses lelang waktunya cukup
panjang. Untuk itu, satu-satunya opsi pekerjaan jalan darat penghubung
dilaksanakan dengan cara swadaya melibatkan TNI agar cepat rampung. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar