Januari 16, 2017

MENDEFINISIKAN JAZZ


(Oleh : Ahmad Jailani, Ketua Balikapan Jazz Lovers)

Ahmad Jailai
JAZZ memang satu genre musik yang buat orang awam mungkin agak membingungkan mendifinikannya. Bahkan kata "jazz" itu sendiri juga sebelumnya diperdebatkan maknanya, sebelum dipatenkan sekitar tahun 1929 untuk dipakai secara resmi sebagai sebuah genre musik. Sebenarnya tak pernah habis kalau kita membicarakan jazz yang sampai sekarang banyak celah untuk selslu diperdebatkan oleh pengamat musik dan musisi jazz itu sendiri. 

Dibuku "Jazz 101: A Complate Guide to Learning & Loving Jazz", tulisan John F. Szwed, seorang profesor bidang antroplogi, studi budaya Afrika dan Afro Afrika, bidang musik, dan studi budaya Amerika di Yale University, dengan lantang mengatakan kalau jazz itu tidak pernah mau didifinisikan. Menurut Szwed kata "jazz" tak teridentifikasi, lima atau enam bahasa mengklaimnya, tetapi sampai sekarang belum ada yang dapat menentukan sumber lunguistiknya secara meyakinkan. 

Ada banyak pendapat mengenai munculnya kata "jazz". Dalam San Francisco Bulletin yang terbitan 6 Maret 1913, sudah digunakan kata jazz tapi belum dikukuhkan. Mornin's Mornin menulisnya dengan ejaan "Jaz". New York Sun terbitan 5 Agustus 1917, menyebutkan kata Jas, Jass, Jasz atau Jazes, sebenarnya kata-kata itu berasal dari bahasa Afrika. Sumber lain mengatakan bahwa kata "jazz", sudah dikenal sebelum itu dengan ucapan jess yang berasal dari kata jasm, yaitu suatu perkataan yang punya arti ekspresif dalam usaha mengungkapkan kecepatan, kekuatan atau mungkin juga mencerminkan kepuasan seksual dalam arti yang sehat.

Ada juga yang berpendapat kata "jazz" dimulai sebagai istilah slang di Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang berarti bervariasi tetapi tidak mengacu pada musik atau seks. Jazz kata membuat salah satu penampilan yang paling di San Francisco bisbol menulis pada tahun 1913, "jazz" diperkenalkan ke San Francisco pada tahun 1913 oleh William (Spike) Slattery.

Kesimpang siuran tersebut terjadi, karena penelitian yang dilakukan oleh para profesor dan ahli sejarah baru dilakukan setelah genre musik tersebut terbentuk dan berjalan sekian lamanya. Sudah barang tentu penelitian oleh banyak ahli tersebut menghasilkan kesimpulan yang kadang berbeda satu diantara lainnya. Selain itu juga terdapat banyak istilah yang berlainan untuk sesuatu hal yang sama.

Terciptanya "jazz" dari materi yang berasal dari sumber dan asal usul yang sangat beragam, dari satu musik minoritas yang mula-mula berkembang sebagian besar diluar jangkauan tangan pasar, dan sebagian dari sejarahnya samar-samar karena lahir mendahului dokumentasi fonografis, jazz bersifat inklusif dan relatif bebas hambatan. 
Perdebatan mengenai jazz akan terus berlanjut, karena masing-masing ahli sejarah punya pendapatnya sendiri yang tentu saja didukung oleh bukti-bukti yang menurut mereka bisa dijadikan dalil yang kuat.

Itu baru soal nama "jazz", apalagi mengenai musik jazz itu sendiri, yang masing-masing orang mendifinisikan dengan pendapatnya sendiri. Coba saja anda tanya kepada sepuluh orang musisi dan pengamat musik, saya sangat yakin pendapatnya mengenai jazz akan berbeda-beda. Sampai ketika ditanyakan "apa itu jazz?", kepada Louis Armstrong, jawabannya yang terkenal adalah "Kalau kamu bertanya, kamu tidak akan pernah tahu." Apapun maksudnya, paling tidak jawaban Armstrong mengimplikasikan bahwa jazz bisa dikenali, meskipun tidak harus bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Tahun 1890, New Orleans sudah penuh dengan bentuk musik, ada orkestra, simponi, dan musik kamar. Musisinya ada yang berkulit putih semua, dan ada juga yang berkulit hitam semua, dan ada pula yang campuran. Pada waktu itu belum ada istilah jazz, yang ada hanya permainan musik rag, sweet musik dan blues. Akhirnya dari blues, jazz terlahir. Jazz mungkin bisa sangat sulit untuk menentukan karena membentang dari waltz ragtime. 

Meskipun banyak upaya dilakukan untuk menentukan jazz dari sudut pandang diluar jazz, seperti menggunakan sejarah musik Eropa atau musik Afrika. Kritikus jazz Joachim Berendt berpendapat bahwa upaya tersebut tidak memuaskan. Salah satu cara untuk mendifinisikan jazz dalam istilah yang lebih luas, jazz sebagai bentuk seni yang berasal dari Amerika Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dan Eropa, itu pendapatnya. Kemudian Berendt menambahkan, jazz itu musik spontan dan vitalitas produksi musik dimana improvisasi memainkan peran, itu merupakan cerminan individualis dari musisi jazz. 

Sangat banyak pendapat mengenai difinisi jazz, terserah buat anda mau mengacu dan berpegang dengan yang mana, yang jelas jazz adalah sebuah genre musik yang fungsinya untuk menghibur dan menurut saya menikmati jazz tidak perlu harus memahaminya. (*/eddy supardi)
Baca Juga :

1 komentar:


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM