(Oleh : Ahmad Jailani, Ketua Balikapan Jazz Lovers)
Ahmad Jailai |
JAZZ
memang satu genre musik yang buat orang awam mungkin agak membingungkan
mendifinikannya. Bahkan kata "jazz" itu sendiri juga sebelumnya
diperdebatkan maknanya, sebelum dipatenkan sekitar tahun 1929 untuk
dipakai secara resmi sebagai sebuah genre musik. Sebenarnya tak pernah
habis kalau kita membicarakan jazz yang sampai sekarang banyak celah
untuk selslu diperdebatkan oleh pengamat musik dan musisi jazz itu
sendiri.
Dibuku
"Jazz 101: A Complate Guide to Learning & Loving Jazz", tulisan
John F. Szwed, seorang profesor bidang antroplogi, studi budaya Afrika
dan Afro Afrika, bidang musik, dan studi budaya Amerika di Yale
University, dengan lantang mengatakan kalau jazz itu tidak pernah mau
didifinisikan. Menurut Szwed kata "jazz" tak teridentifikasi, lima atau
enam bahasa mengklaimnya, tetapi sampai sekarang belum ada yang dapat
menentukan sumber lunguistiknya secara meyakinkan.
Ada
banyak pendapat mengenai munculnya kata "jazz". Dalam San Francisco
Bulletin yang terbitan 6 Maret 1913, sudah digunakan kata jazz tapi
belum dikukuhkan. Mornin's Mornin menulisnya dengan ejaan "Jaz". New
York Sun terbitan 5 Agustus 1917, menyebutkan kata Jas, Jass, Jasz atau
Jazes, sebenarnya kata-kata itu berasal dari bahasa Afrika. Sumber lain
mengatakan bahwa kata "jazz", sudah dikenal sebelum itu dengan ucapan
jess yang berasal dari kata jasm, yaitu suatu perkataan yang punya arti
ekspresif dalam usaha mengungkapkan kecepatan, kekuatan atau mungkin
juga mencerminkan kepuasan seksual dalam arti yang sehat.
Ada
juga yang berpendapat kata "jazz" dimulai sebagai istilah slang di
Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang berarti bervariasi tetapi tidak
mengacu pada musik atau seks. Jazz kata membuat salah satu penampilan
yang paling di San Francisco bisbol menulis pada tahun 1913, "jazz"
diperkenalkan ke San Francisco pada tahun 1913 oleh William (Spike)
Slattery.
Kesimpang
siuran tersebut terjadi, karena penelitian yang dilakukan oleh para
profesor dan ahli sejarah baru dilakukan setelah genre musik tersebut
terbentuk dan berjalan sekian lamanya. Sudah barang tentu penelitian
oleh banyak ahli tersebut menghasilkan kesimpulan yang kadang berbeda
satu diantara lainnya. Selain itu juga terdapat banyak istilah yang
berlainan untuk sesuatu hal yang sama.
Terciptanya
"jazz" dari materi yang berasal dari sumber dan asal usul yang sangat
beragam, dari satu musik minoritas yang mula-mula berkembang sebagian
besar diluar jangkauan tangan pasar, dan sebagian dari sejarahnya
samar-samar karena lahir mendahului dokumentasi fonografis, jazz
bersifat inklusif dan relatif bebas hambatan.
Perdebatan
mengenai jazz akan terus berlanjut, karena masing-masing ahli sejarah
punya pendapatnya sendiri yang tentu saja didukung oleh bukti-bukti yang
menurut mereka bisa dijadikan dalil yang kuat.
Itu
baru soal nama "jazz", apalagi mengenai musik jazz itu sendiri, yang
masing-masing orang mendifinisikan dengan pendapatnya sendiri. Coba saja
anda tanya kepada sepuluh orang musisi dan pengamat musik, saya sangat
yakin pendapatnya mengenai jazz akan berbeda-beda. Sampai ketika
ditanyakan "apa itu jazz?", kepada Louis Armstrong, jawabannya yang
terkenal adalah "Kalau kamu bertanya, kamu tidak akan pernah tahu."
Apapun maksudnya, paling tidak jawaban Armstrong mengimplikasikan bahwa
jazz bisa dikenali, meskipun tidak harus bisa dijelaskan dengan
kata-kata.
Tahun
1890, New Orleans sudah penuh dengan bentuk musik, ada orkestra,
simponi, dan musik kamar. Musisinya ada yang berkulit putih semua, dan
ada juga yang berkulit hitam semua, dan ada pula yang campuran. Pada
waktu itu belum ada istilah jazz, yang ada hanya permainan musik rag,
sweet musik dan blues. Akhirnya dari blues, jazz terlahir. Jazz mungkin
bisa sangat sulit untuk menentukan karena membentang dari waltz
ragtime.
Meskipun
banyak upaya dilakukan untuk menentukan jazz dari sudut pandang diluar
jazz, seperti menggunakan sejarah musik Eropa atau musik Afrika.
Kritikus jazz Joachim Berendt berpendapat bahwa upaya tersebut tidak
memuaskan. Salah satu cara untuk mendifinisikan jazz dalam istilah yang
lebih luas, jazz sebagai bentuk seni yang berasal dari Amerika Serikat
melalui konfrontasi orang kulit hitam dan Eropa, itu pendapatnya.
Kemudian Berendt menambahkan, jazz itu musik spontan dan vitalitas
produksi musik dimana improvisasi memainkan peran, itu merupakan
cerminan individualis dari musisi jazz.
Sangat banyak pendapat mengenai difinisi jazz, terserah buat anda mau
mengacu dan berpegang dengan yang mana, yang jelas jazz adalah sebuah
genre musik yang fungsinya untuk menghibur dan menurut saya menikmati
jazz tidak perlu harus memahaminya. (*/eddy supardi)
Baca Juga :
mantap ketua
BalasHapus