 |
| Komunitas ABS ajak rajin membaca (sahir/kk) |
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Keberadaan klub motor tak selama dianggap sebagai biang kerusuhan atau keributan. Memang beberapa bulan yang lalu pemberitaan di mass media cukup menyudutkan bagi komunitas motor dengan ulah anggota komunitas yang berlaku ugal-ugalan balapan liar di jalanan sampai berurusan dengan aparat penegak hukum.
Beberapa tahun belakangan, makin menjamur klub motor dan mobil baik itu di kota besar maupun di kota pinggiran, kecil dan bahkan daerah.
 |
| Masyarakat antusias mengunjungi lapak buku di Lapangan Merdeka (sahir/kk) |
Berawal dari hanya sekadar hobi nongkrong yang kemudian membentuk kesatuan visi dan misi. Entah hanya karena perkembangan zaman atau sekadar ikut-ikutan, pencarian jati diri, atau pun memang karena ingin eksis dan mencari pengakuan. Di sini ingin mengupas tentang kendaraan bermotor roda 2, atau yang sering kita sebut motor maupun sepeda motor.
Banyak orang yang masih buta atau kurang paham tentang keberadaan klub motor ini sehingga menyebabkan adanya salah pengertian.
Masyarakat atau orang awam pun tidak jarang menyamakan persepsi tentang klub motor yang secara keseluruhan berisi bikers yang baik dan sangat terorganisir namun dianggap sebagai geng motor yang anarkis. Pun demikian di Kota Balikpapan sudah banyak terbentuk komunitas motor salah satunya adalah organisasi sosial yang dibentuk oleh para biker yang diberi nama Aliansi Biker Sosial (ABS) yang salah satu bentuk aksi sosialnya adalah membuka lapak buku bacaan di Lapangan Merdeka, setiap Minggu sore.
Kegiatan ini sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2016, kata Aura Fitriadi nama lengkapnya Dwi Fitriadi Koordinator ABS ditemui media kabarkaltim, baru baru ini. ABS berdiri Februari 2013 saat ini anggotanya berjumlah 30 orang.
"Kegiatan kami bakti sosial dan sosialisasi pemadaman api secara tradisional bersama K3 Uniba.Treus sosialisasi safety riding kerja sama dengan Dirlantas Polda Kaltim. Saat ini fokus masih gemar membaca bersama biker Minggu sore," kata dia.
"Semakin banyak warga kota khusus yang hobi membaca dan bersosialisasi, tidak apatis dengan hpnya kang dan semoga ini bisa menular ke seluruhI Indonesia, cita-cita dan target ke depannya pengen punya mobil/ motor pintar," ungkap Aura Fitriadi lagi.
Tanggapan masyarakat selama kegiatan, positif akhirnya masyarakat menilai bahwa biker tidak cuma menghabiskan waktu di jalan menggeber motor namun ada sisi lain yang bisa menjadi inspirasi dan berbagi lewat gemar membaca. Bagi masyarakat yang mau menyumbangkan buku-buku dapat langsung ke lapak Lapangan Merdeka atau menghubungi Koordinator Gemar membaca Lia May. (sk /tim kabar kaltim)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar