Yusran bersama pelajar Kota Balikpapan |
Kemajuan suatu daerah juga akan berdampak bagi daerah lainnya, namun itu diperlukan konektivitas yang lancar dan pembangunan yang sinergi, demikian beberapa hubungan yang harus dibangun pada acara Sosialisasi Pencegahan Korupsi sejak dini yang diselenggarakan National Corruption Watch (NCW) di Gedung Kesenian Balikpapan, Sabtu (12/11/2016) yang dihadiri ratusan pelajar setingkat SMP. SMA/SMK dan forum RT se-Kota Balikpapan.
Dialog yang dipandu Pri Suwarno itu menghadirkan dua narasumber,
yakni Haryono Umar dan Yusran Aspar. Haryono adalah mantan komisaris
KPK, sementara Yusran Bupati Penajam Paser Utara.
Yusran menyambut antusias kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bagus
karena anak-anak kita ini perlu juga mendapatkan pembekalan dan
pengertian yang benar supaya mereka sudah ditanamkan sejak dini, bagaimana berpemerintahan, bagaimana mengambil kebijakan, kemudian
bagaimana itu korupsi dan segala dampaknya. Saya berharap anak-anak kita
semakin maju, berkualitas dan semakin profesional,” katanya.
Hal serupapun dikemukakan Haryono Umar. “Anak-anak masih memiliki
pemikiran yang bersih sehingga sejak dini mereka bisa berpikiran tentang
antikorupsi,” sebutnya.
Yusran Aspar |
“Yang menggantikan mereka bukan hanya memiliki pengetahuan, tapi juga mau untuk tidak korupsi. Sebab, sebelumnya mereka paham bahwa korupsi itu sesuatu yang tidak benar dan berdampak buruk,” tambah Haryono.
Mantan komisaris KPK itu pun mengaku cukup senang karena peserta
sosialisasi mampu dan mengerti pembangunan yang ada di daerahnya.
Termasuk pula segala dampak jika terjadi korupsi.
Salah satunya ditunjukkan Wanda, siswa SMKN 4 Balikpapan. “Saya
sangat senang dengan kegiatan ini. Selain menambah pengetahuan tentang
korupsi, juga bisa mengetahui pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Pemimpin harus berintegritas, tidak hanya memikirkan daerahnya sendiri,
namun juga berdampak bagi daerah lainnya,” ujarnya. (*/hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar