WABUP PPU HADIRI PERAYAAN HUT GPIB KE-68
Mustaqim,MZ |
PENAJAM,KABARKALTIM.CO.ID,- Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ menghadiri perayaan
HUT Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) ke 68 di Gedung
Graha Pemuda, Sabtu (12/11/2016). Perayaan GPIB ke 68 dihadir juga oleh Ketua BP Muppel Kaltim
Pendeta Nitis Harsono, Perwakilan Pangdam VI Mulawarman Kolonel Arhanud,
Yusak Girsang dan Badan Penasehat Majelis Sinode GPIB Pendeta JD
Sihite serta para jamaat Gereja GPIB yang berada di wilayah PPU.
Mustaqim berharap perayaan HUT ini dimaknai dengan senantiasa
melakukan kebaikan, baik antar sesama manusia, antar umat beragama,
terlebih bersama-sama melakukan sesuatu yang terbaik untuk Kabupaten
PPU.
Terlebih, perayaan HUT GPIB ini merupakan salah satu momen dalam
mengingat sejarah berdirnya GPIB dalam pembinaan jamaat, baik dalam
bidang kegamaan, sosial kemasyarakatan, serta partisipasinya dalam
mensukseskan pembangunan di PPU.
“Mari bersama-sama pemerintah senantiasa meningkatkan kualitas
kehidupan rakyat untuk senantiasa terus berupaya dan bekerja keras untuk
menjaga stabilitas, keamanan, dan kedamaian dalam kemajemukan
masyarakat, budaya serta keragaman dalam beragama serta seraya dalam
membangun perekonomian untuk kesejahteraan rakyat .
Perayaan HUT GPIB Ke-68 di PPU |
Mustaqim dalam kesempatan terebut juga menyatakan bangga, umat
Kristiani di PPU memiliki kebersamaan dan kerukunan yang terjalin dengan
baik bersama dengan umat beragama yang lain. Dengan kondisi yang sangat
plural, termasuk dalam kehidupan beragama, kondusivitas masyarakat di
wilayah PPU sehingga senantiasa dapat terjaga dengan baik.
“Perayaan HUT GPIB ini tidak hanya bersifat seremonial semata, namun
dapat membawa pesan damai dalam menjaga kerukunan antar umat beragama
sehingga bisa mewujudkan PPU menjadi pusat Bhinneka Tunggal Ika, baik di
wilayah PPU, Kalimantan Timur, terlebih untuk Indonesia,” katanya.
Karena kerukunan interen umat beragama, kerukunanan antar umat
beragama, dan kerukunan antara umat dengan pemerintah hendaknya
senantiasa dipegang teguh dengan dilandasi nilai-nilai sila pertama
Pancasila. Dengan demikian sekalipun ada perbedaan keyakinan dalam
beragama dan berbudaya, tetapi bila berbicara kepentingan negara, kita
semua harus saling bergandengan tangan membangun tata kehidupan yang
aman, nyaman, tentram, dan damai (humas13)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar